Hubungan Pengawasan Orang Tua dengan Frekuensi Akses Pornografi dan Dampaknya terhadap Perilaku Seksual pada Remaja di SMA Negeri 8 Samarinda
Abstract
Menurut Kementerian Komunikasi dan Informatika, 84% anak muda Indonesia menggunakan smartphone. Dua puluh lima ribu anak muda Indonesia secara teratur melihat materi pornografi online. Kota Samarinda, Indonesia, khususnya, bermasalah dengan remaja yang melakukan seks bebas. Menurut data statistik yang disusun Komisi Penanggulangan AIDS Kota Samarinda, Kabupaten Ulu Samarinda memiliki angka penularan HIV terkait seks bebas tertinggi. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui seberapa sering remaja di SMA Negeri 8 Samarinda mengakses pornografi dan apakah hal tersebut berpengaruh pada perilaku seksual mereka. Penelitian ini menggunakan metodologi kuantitatif berdasarkan desain studi cross-sectional. Informasi observasi diperoleh dari pengisian kuesioner. Pendekatan Stratified Random Sampling. Studi tersebut menemukan bahwa 55,4% responden memiliki pengawasan orang tua yang tidak memadai, sedangkan 44,6% memiliki pengawasan yang cukup. Secara statistik H0 dapat diterima dengan nilai 0,353 (nilai p > 0,05). Kami menyimpulkan bahwa keterlibatan orang tua memiliki pengaruh yang kecil terhadap perilaku seksual siswa di SMA Negeri 8 Samarinda. Tingkat signifikansi 0,004 (p value < 0,05) mendukung hipotesis bahwa ada hubungan antara penggunaan konten pornografi dengan perilaku seksual.