Analisis Praktik Klinik Keperawatan pada Pasien dengan Acute Coronary Syndrome NSTEMI & DM Terkontrol & CHF Dengan Intervensi Inovasi Relaksasi Otot Progresif dengan Kombinasi Terapi Dzikir Terhadap Penurunan Kadar Gula Darah Ruang HCU RSUD Abdul Wahab Sjahranie Samarinda Tahun 2017
Abstract
Diabetes mellitus (DM) adalah penyakit kronik yang terjadi saat pankreas tidak memproduksi insulin cukup, atau saat tubuh tidak dapat menggunakan insulin yang dihasilkan secara efektif. ditandai dengan tingginya kadar glukosa dalam darah yaitu kadar glukosa darah puasa lebih dari 126 mg/dl atau glukosa darah dua jam setelah makan lebih dari 200 mg/dl, dimana gejala khas yang timbul dari DM adalah poliuri, polidipsi dan polifagi. Penyakit ini merupakan salah satu penyakit degeneratif yang tidak dapat disembuhkan namun dapat dikontrol. Intervensi Relaksasi Otot Progresif dengan kombinasi terapi dzikir untuk mengatasi penurunan Kadar Gula Darah. Teknik relaksasi otot progresif merupakan teknik relaksasi yang berfokus pada perlahan tegang dan santai otot yang bertujuan untuk mengenali apa yang terjadi pada tubuh kemudian dilanjutkan dengan terapi dzikir sebagai bentuk mind body medicine yaitu terapi yang menghasilkan efek agar hati dan pikiran lebih tenang, nyaman dan rileks serta perasaan lebih dekat dengan tuhan, sehingga dapat mengurangi ketegangan dan dapat melanjutkan kegiatan. Karya Ilmiah Akhir Ners (KIAN) ini bertujuan untuk Menganalisis intervensi inovasi Relaksasasi Otot Progresif dengan kombinasi Terapi Dzikir terhadap Penurunan Kadar Gula Darah yang diterapkan secara kontinyu pada pasien kelolaan dengan diagnosa medis Acute Coronary Syndrome NSTEMI, DM Terkontrol & CHF. Hasil analisa pada pasien dengan menggunakan relaksasi otot progresif dalam mengatasi penurunan kadar gula darah ini menunjukkan bahwa terjadi perbaikan kondisi umum pasien yang didapat dari laporan subjektif dan objektif pasien. Perawat sebagai pemberi pelayanan kesehatan utama di rumah sakit dapat melakukan Relaksasi Otot Progresif dengan kombinasi Terapi Dzikir.