Pemanfaatan Material Lokal Kalimantan Timur sebagai Material Campuran Beton Ditinjau dari Kuat Tekan
Abstract
Pembuatan beton untuk konstruksi telah menggunakan berbagai macam metode atau inovasi. Inovasi ini bertujuan untuk menurunkan biaya material beton sekaligus agar dapat meningkatkan kekuatan beton. Agar dapat memastikan kualitas material yang sesuai oleh sebab itu perlu dilakukan uji kelayakan material lokal agar dapat digunakan sebagai material pembentuk beton serta mengetahui mutu material yang layak di Kalimantan Timur. Pembuatan benda uji beton silinder memanfaatkan material lokal Kalimantan Timur dengan komposisi air sungai mahakam, agregat kasar besaung dan agregat halus Tenggarong. Pada penelitian ini air sungai mahakam diberi perlakuan khusus yaitu dengan manambahkan tawas dengan rasio 1% terhadap material air sungai mahakam. Beton dibuat dengan kekuatan rencana sebesar 20 MPa yang di uji pada umur 7,14,28 hari. Berdasarkan hasil pengujian kuat tekan beton pada umur 7 hari mencapai sebesar 12.654 MPa, pada umur 14 hari sebesar 17,694 MPa. Sedangkan benda uji beton yang menggunakan perlakuan khusus terhadap air memiliki tingkat kuat tekan yang cukup tinggi sejak umur 7 hari sampai dengan 14 hari, kuat tekan berturut-turut didapat sebesar 20,077 MPa dan 23,108 MPa. Akan tetapi hasil kuat tekan beton pada umur 28 hari menurun, baik beton dengan perlakuan khusus maupun tidak. Dengan nilai kuat tekan berturut-turut sebesar 9,065 MPa, dan 15,773 mpa. Dari hasil tersebut disimpulkan material lokal Kalimantan Timur masih layak digunakan sebagai bahan konstruksi sederhana atau non struktural.