Pengaruh Penggunaan Batu Gamping Loa Lepu pada Campuran Beton terhadap Kuat Tekan Beton
Abstract
Desa Loa Lepu terletak di Kecamatan Tenggarong Seberang, Kabupaten Kutai Kartanegara, Provinsi Kalimantan Timur, Negara Republik Indonesia. Desa Loa Lepu terletak di dalam yurisdiksi Kecamatan Tenggarong dan dikenal dengan cadangan batu gampingnya. Batu gamping dikenal akan istilah batuan kapur, namun istilah asingnya bernama limestone. Batu kapur atau gamping dapat berupa bebatuan endapan organik yang mana terbentuk dari penimbunan cangkang, karang, ganggang, dan pecahan sisa makhluk hidup atau batuan sedimen kimiawi yang dihasilkan dari penimbunan kalsium karbonat yang berasal dari air danau ataupun dari air laut. Batu kapur adalah jenis batuan sedimen yang paling umum diantara batuan lainnya. Menurut SNI 03-2834-2000, Untuk membuat massa yang padat, semen Portland atau jenis semen hidrolik lainnya, agregat halus, agregat kasar, dan air adalah komponen utama beton. Bahan tambahan dapat digunakan atau tidak dalam proses pembuatannya. Pada penelitian ini penulis membuat beton dengan komposisi campuran semen Portland tipe 1, air PDAM, agregat halus pasir tenggarong dan agregat kasar batu gamping dari Desa Loa Lepu, Kutai Kartanegara dengan benda uji berbentuk silinder berukuran 15 x 30 cm. Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Teknik Sipil Universitas Muhammadiyah Kalimantan Timur. Berkenaan dengan penelitian ini melakukan eksperimen c ampuran beton terhadap penggunaan batu gamping dengan kuat tekan rencana f’c 20 MPa dan umur pengujian 7 hari, 14 hari, dan 28 hari. Menggunakan nilai slump rencana 60-180 mm. Hasil rata-rata kuat tekan beton meningkat dengan nilai 7 hari 15.014 MPa, 14 hari 17.969 MPa, dan 28 hari 20.051 MPa.