Kajian Sifat Fisik dan Mekanik Kayu Galam (Melaleuca Cajuputi) dalam Pemanfaatannya sebagai Perancah Konvensional
Abstract
Indonesia khususnya pulau kalimantan mempunyai hasil hutan yang sangat melimpah, salah satunya adalah kayu. Material kayu yang digunakan sebagai material konstruksi yaitu dalam penggunaannya memerlukan perhitungan struktur seperti kolom dan balok. Kayu galam atau yang bahasa latinnya disebut Melaleuca Cajaputi merupakan salah satu jenis pohon yang tumbuh sangat subur pada daerah rawa. Karena memiliki kekuatan dan tingkat keawetan yang bagus, sehingga kayu galam banyak digunakan di dunia konstruksi. Pada penelitian ini penulis melakukan pengujian sifat fisik dan sifat mekanik kayu galam menggunakan metode eksperiman yang dilakukan di laboratorium. Berdasarkan hasil penelitian kayu galam dengan kulit dengan kulit termaksud berat jenis kayu kelas kuat IV sengkankan kayu galam tanpa kulit termaksud berat jenis kayu kelas kuat III. Kayu galam termaksud dalam kondisi kayu basah karena memiliki kadar air diatas 20%. Pada pengujian kuat tekan kayu galam dengan kulit maupun tanpa kulit untuk panjang 10 cm, 15 cm dan 30 cm pada 3 kondisi didapatkan nilai kuat tekan paling besar untuk kayu pada kondisi kering oven. Dan kuat tekan tertinggi pada ukuran kayu galam 10 cm, sehingga dapat disimpulkan bahwa kuat tekan kayu dipengaruhi oleh panjang kayu itu sendiri, semakin panjang ukurannya maka semakin rendah kuat tekannya. Kayu galam tanpa kulit memiliki kuat tekan lebih tinggi dibandingkan dengan kayu galam dengan kulit. Kayu galam memiliki kuat tekan lebih dari 18 MPa dan termaksud kayu dengan mutu E25 berdasarkan SNI 7973-2013. Dapat disimpulkan bahwa kayu galam dapat digunakan sebagai perancah konvensional, selain mutunya yang tinggi, kayu galam juga murah dan mudah didapatkan.