HUBUNGAN FAKTOR SOSIODEMOGRAFI DENGAN TINGKAT PENGETAHUAN SWAMEDIKASI DI APOTEK KECAMATAN TENGGARONG
Abstract
Latar Belakang: Swamedikasi merupakan suatu upaya atau tindakan yang dilakukan oleh seseorang guna mengatasi suatu keluhan penyakit dengan mengkonsumsi obat yang sebelumnya tanpa berkonsultasi terlebih dahulu kepada ahli kesehatan atau dokter, dimana hal itu biasanya dilakukan pada gejala atau keluhan penyakit ringan. Obat yang paling sering dipilih atau menjadi pilihan utama masyarakat saat melakukan swamedikasi yaitu obat bebas atau bebas terbatas. Swamedikasi dapat dipengaruhi oleh pengetahuan. Pengetahuan penggunaan obat yang sesuai merupakan salah satu pertimbangan dalam melakukan swamedikasi atau yang sejatinya sesuai atau tepat dengan keluhan dan gejala penyakit.
Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat pengetahuan swamedikasi dan hubungan faktor sosiodemografi terhadap tingkat pengetahuan swamedikasi di Apotek Kecamatan Tenggarong.
Metode: Penelitian ini termasuk penelitian deskriptif analitik secara cross sectional. Pengambilan data dilakukan dengan menggunakan kuesioner pada masyarakat yang melakukan swamedikasi di Apotek Kecamatan Tenggarong. Analisis data menggunakan uji chi-square dan rank spearman.
Hasil: Hasil penelitian menunjukkan tingkat pengetahuan swamedikasi masyarakat di Apotek Kecamatan Tenggarong tergolong cukup dengan persentase sebesar 39%. Terdapat hubungan antara faktor sosiodemografi (usia, pendidikan terakhir, dan pendapatan) dengan tingkat pengetahuan swamedikasi dengan nilai p value < 0,05.
Kesimpulan: Terdapat hubungan antara faktor sosiodemografi dengan tingkat pengetahuan swamedikasi dengan nilai p value < 0,05. Maka Ha diterima dan H0 ditolak.