Hubungan Tingkat Pengetahuan Ibu Terkait Stunting dengan Kejadian Stunting pada Balita Selama Pandemi di PUSKESMAS Trauma Center Samarinda
Abstract
Latar Belakang : Stunting mempengaruhi sekitar 149,2 juta (22%) anak di bawah 5 tahun secara global pada tahun 2020. Kasus stunting terbanyak berada di Asia sebanyak 79 juta atau (53%). Periode lima tahun pertama merupakan periode penting dalam tumbuh kembang balita. Pertumbuhan dan perkembangan balita tergantung pada bagaimana pengetahuan ibu tentang gizi dan kesehatannya. Kurangnya pengetahuan tentang gizi akan menimbulkan kurang gizi hingga terjadinya stunting.
Tujuan : Untuk mengetahui Hubungan Tingkat Pengetahuan Ibu Terkait Stunting Dengan Kejadian Stunting Pada Balita Selama Pandemi di Puskesmas Trauma Center Samarinda.
Metode : Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif yang menggunakan metode deskriptif korelasional dengan pendekatan Cross Sectional. Populasi pada penelitian ini adalah anak dengan usia 0-59 bulan di Puskesmas Trauma Center Samarinda. Teknik pengambilan sampel dilakukan dengan menggunakan consecutive sampling sebanyak 685 responden.
Hasil Penelitian: Hasil penelitian menyatakan bahwa ibu dengan pengetahuan cukup sebanyak 253 reponden (36,9%), ibu dengan pengetahuan kurang sebanyak 222 (32,4%), dan ibu dengan pengetahuan baik sebanyak 210 (30,7%). Berdasarkan hasil analisis dengan menggunakan uji Chi-Square mendapatkan hasil Pvalue < 0,05 sebesar 0,001.
Kesimpulan : Ada Hubungan Tingkat Pengetahuan Ibu Terkait Stunting Dengan Kejadian Stunting Pada Balita Selama Pandemi di Puskesmas Trauam Center Samarinda.