Hubungan antara Self-Efficacy dengan Self-Care Behavior pada Pasien Hipertensi di Wilayah Kerja PUSKESMAS Baqa Samarinda
Abstract
Latar Belakang : Tekanan darah meningkat ketika sirkulasi darah menekan dinding arteri lebih tinggi daripada normal, yang dikenal sebagai hipertensi. Salah satu faktor yang mempengaruhi perilaku perawatan diri sendiri adalah kepercayaan diri, juga dikenal sebagai self-efficacy. Tingkat kepercayaan diri yang tinggi memungkinkan pemecahan masalah perilaku perawatan diri, sehingga perilaku perawatan diri yang baik dapat dijamin. Sebaliknya, tingkat kepercayaan diri yang rendah menyebabkan perilaku perawatan diri yang kurang.
Tujuan : Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui adanya hubungan antara self-efficacy dengan self-care behavior pada pasien hipertensi di wilayah kerja Puskesmas Baqa Samarinda
Metode : Penelitian ini dilakukan secara kuantitatif dengan desain studi korelasi menggunakan pendekatan cross-sectional. Penelitian ini mengumpulkan data dari 233 responden melalui kuesioner. Uji chi-square digunakan untuk menganalisis bivariate.
Hasil : Hasil penelitian self-efficacy didapatkan hasil yaitu terdapat 118 (50,6%) responden dengan tingkat self-efficacy rendah, dan terdapat 115 (49,4%) responden dengan tingkat self-efficacy tinggi. Hasil self-care behavior didapatkan yaitu terdapat 135 (57,9%) responden dengan tingkat self-care behavior kurang dan terdapat 98 (42,1%) responden dengan tingkat self-care behavior baik dari 233 orang responden. Berdasarkan uji analisis bivariat dengan menggunakan uji chi-square didapatkan hasil signifikansi 0,000 < α (0,05) maka H0 ditolak dan Ha diterima dan dinyatakan terdapat hubungan antara self efficacy dengan self-care behavior pada pasien hipertensi.
Kesimpulan : Ada hubungan antara self-efficacy dengan self-care behavior pada pasien hipertensi.