Hubungan Dukungan Tenaga Kesehatan, Sumber Informasi dan Status Ekonomi dengan Penggunaan Alat Kontrasepsi di Wilayah Kerja PUSKESMAS Loa Bakung
Abstract
Latar Belakang : Keluarga Berencana (KB) merupakan tindakan yang membantu individu atau pasangan suami istri untuk mendapatkan objektif tertentu menghindari kelahiran yang tidak di inginkan, mengatur interval diantara kehamilan, mengontrol waktu dan kelahiran dalam hubungan suami istri dan menentukan jumlah anak dalam keluarga. Wanita Usia Subur (WUS) adalah wanita yang masih dalam usia produktif, yaitu antara usia 15-49 tahun dengan status belum menikah dan sudah menikah. Data prevalensi menunjukkan jumlah WUS (Wanita Usia Subur) di Indonesia sebanyak 41.441.601 dengan keterikutsertaan KB sebanyak 57,44%.
Tujuan : Untuk mengetahui hubungan dukungan tenaga kesehatan, sumber informasi dan status ekonomi dengan penggunaan alat kontrasepsi di Puskesmas Loa Bakung.
Metode : Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan metode deskriptif korelasional melalui pendekatan cross sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah 6.907 wanita subur (WUS) penggunaan kontrasepsi di wilayah kerja Puskesmas Loa Bakung. Pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan teknik total stratified random sampling dengan jumlah sampel sebanyak 378 responden.
Hasil Penelitian : Hasil penelitian menunjukkan bahwa responden dengan penggunaan kontrasepsi suntik mayoritas mendapatkan dukungan dari tenaga kesehatan sebanyak 190 responden (50,3%) dengan P value 0,007 < 0,05, penggunaan kontrasepsi suntik mayoritas mendapatkan informasi dari tenaga kesehatan sebanyak 106 responden (28,0%) dengan P value 0,024 < 0,05, penggunaan kontrasepsi suntik mayoritas yang memiliki penghasilan UMK sebanyak 182 responden (48,1%) dengan P value 0,009 < 0,05.
Kesimpulan : Ada hubungan dukungan tenaga kerja, sumber informasi dan status ekonomi dengan penggunaan kontrasepsi di Puskesmas Loa Bakung.