“Faktor yang Berhubungan dengan Perubahan Perilaku Stop Buang Air Besar Sembarangan (BABS) pada Masyarakat Bantaran Sungai Talisayan”
Abstract
Latar Belakang: Sanitasi merupakan salah satu upaya pencegahan munculnya penyakit berbasis lingkungan. Salah satu pilar STBM yang perlu di tindaklanjuti adalah pilar 1 mengenai berhenti untuk buang air besar sembarangan (BABS). Masyarakat bantaran Sungai Talisayan di Kabupaten Berau masih ditemukan adanya praktek buang air besar sembarangan (BABS). Tujuan: Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui hubungan antara tingkat pendidikan, tingkat pendapatan, pengetahuan tentang BABS, peran penyuluhan dari petugas kesehatan, dan aspek social budaya dengan perilaku stop buang air besar sembarangan (BABS) masyarakat bantaran Sungai Talisayan. Metode: penelitian analitik dengan menggunakan pendekatan cross sectional. Pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode Simple Random Sampling dengan kepala keluarga sebagai responden yang menetap di bantaran Sungai Talisayan berjumlah 112. Data dikumpulkan dengan menggunakan kuesioner kemudian data dianalisis menggunakan spss dengan analisis univariat dan bivariat. Hasil: Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel pengetahuan, aspek sosial budaya, dan peran penyuluhan petugas kesehatan memiliki hubungan signifikan dengan perilaku stop buang air besar sembarangan (BABS) dengan nilai p value lebih kecil dari 0,05 yaitu masing-masing 0,000. Variabel tingkat pendidikan dan tingkat pendapatan tidak memiliki hubungan signifikan dengan perilaku stop buang air besar sembarangan (BABS) dengan nilai p value lebih besar dari 0,05, yaitu 0,676 dan 0,475. Kesimpulan: Variabel pengetahuan, sosial budaya, dan peran penyuluhan petugas kesehatan memiliki hubungan yang signifikan dengan perilaku buang air besar sembarangan (BABS), sedangkan tingkat pendidikan dan tingkat pendapatan tidak memiliki hubungan yang signifikan dengan perilaku buang air besar sembarangan (BABS) pada masyarakat bantaran Sungai Talisayan. Saran: Budaya gotong royong perlu untuk dipertahankan dan dikembangkan dalam masyarakat serta peran penyuluh kesehatan agar lebih ditingkatkan untuk meningkatkan kesadaran dan perilaku positif warga bantaran Sungai Talisayan.