Hubungan Penggunaan Alat Pelindung Diri (APD) Masker dengan Gangguan Fungsi Paru pada Karyawan Ud. Alfha Moulding
Abstract
Tujuan Studi : Tujuan dari penelitian untuk Menganalisis Hubungan Penggunaan Alat Pelindung Diri (APD) Masker terhadap gangguan fungsi paru pada karyawan UD. Alfha Moulding. Metodologi : Penelitian ini menggunakan kuantitatif dengan metode Cross Sectional. Populasi adalah karyawan UD. Alfha Moulding dengan sampel sebesar 10 responden menggunakan teknik total sampling, sampel dalam penelitian ini adalah responden yang di ambil berdasarkan kriteria inklusi dari populasi. Pengambilan data dilakukan dengan pengukuran menggunakan alat spirometri dan lembar kuesioner untuk wawancara karakteristik responden. Uji Statistik menggunakan analisis univariat dan bivariat dengan uji Fisher Exact Test. Hasil : Hasil pada penelitian ini menunjukkan tidak ada hubungan yang signifikan antara penggunaan APD masker dengan gangguan fungsi paru dengan nilai (p = 0.183) pada karyawan UD. Alfha Moulding. responden yang menggunakan APD masker dengan baik terdapat 40% responden yang tidak mengalami gangguan fungsi paru terdapat 70% sedangkan responden yang tidak menggunakan APD Masker dengan baik terdapat 30% responden yang mengalami gangguan fungsi paru terdapat 30% responden. Diskusi : Gangguan fungsi paru adalah kerusakan fungsi paru akibat tersubatnya saluran pernapasan oleh debu yang berakibatkan gangguan fungsi paru. Tanda adanya penyakit gangguan fungsi paru yang dapat mengganggu metabolisme tubuh dan menurunkan produktifitas kerja. Penyebab karyawan gangguan fungsi paru dikarenakan mempunyai riwayat aktif merokok, bertambah nya usia daya tahan tubuh akan menurun sehingga lebih sensitif terhadap kondisi lingkungan yang dapat mengganggu kesehatan. Pihak industri disarankan melakukan medical check up pada pekerja untuk mengontrol kondisi fisik pekerja sehingga diketahui ada pekerja mengalami gangguan fungsi paru.