Hubungan antara Faktor Ekonomi dengan Psychological Well-Being Masyarakat yang Terdampak Banjir di RT 02 Kelurahan Sempaja Utara
Abstract
Latar Belakang : Kesejahteraan individu juga dikenal dengan istilah psychological well-being yaitu sebuah konsep kesejahteraan psikologis yang merujuk pada suatu keadaan psikologis positif individu yang dapat berfungsi secara optimal dan mencapai potensi dirinya. Salah satu faktor yang mempengaruhi psychological well-being adalah faktor ekonomi.
Tujuan Penelitian : Mengetahui hubungan antara faktor ekonomi dengan psychological well-being pada masyarakat yang terdampak banjir di RT 02 Kelurahan Sempaja Utara.
Metode Penelitian : Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif analitik. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode cross sectional. Teknik pengambilan sampel pada penelitian ini adalah purposive sampling dengan jumlah 114 kepala keluarga. Pengambilan data dilakukan dengan menggunakan kuesioner.
Hasil Penelitian : Didapatkan mayoritas responden pada penelitian ini sebagian besar berusia 30 – 50 tahun sebanyak 68 (60%) responden. Responden berjenis kelamin laki-laki sebanyak 106 (93%) responden. Pendidikan responden adalah SLTA/sederajat dengan jumlah 52 (46%) responden, responden sebagai pegawai swasta sebanyak 87 (76%), responden dengan lama tinggal > 5 tahun sebanyak 96. Pada variabel independen faktor ekonomi menunjukkan bahwa sebagian besar responden faktor ekonomi tinggi sebanyak 69 (61%) responden. Pada variabel dependen psychological well-being menunjukkan bahwa sebagian besar responden dengan psychological well-being rendah sebanyak 66 (58%) responden. Hasil korelasi bivariat menggunakan Spearman Rank pada faktor ekonomi didapatkan hasil ada hubungan yang signifikan antara variabel faktor ekonomi dengan psychological well-being dan didapatkan hasil dari koefisien korelasi sebesar 0.360
Kesimpulan : Keeratan hubungan antara variabel faktor ekonomi dengan psychological well-being masyarakat yang terdampak banjir di RT 02 Kelurahan Sempaja Utara “Lemah”.