ANALISIS POTENSI INTERAKSI OBAT PADA PASIEN HIPERTENSI GERIATRI DENGAN KOMORBID PENYAKIT JANTUNG KORONER DI RSUD ABDUL WAHAB SJAHRANIE SAMARINDA
Abstract
Hipertensi atau tekanan darah tinggi adalah peningkatan tekanan darah yang persisten, dimana tekanan darah sistolik ≥ 130 mmHg dan tekanan diastolik ≥ 80 mmHg. Prevalensi hipertensi geriatri mencapai 55,2% yang menjadikan hipertensi sebagai faktor risiko utama Penyakit Jantung Koroner (PJK). Adanya komorbiditas dan polifarmasi membuat geriatri rentan terhadap Drug Related Problem (DRP) yang dapat memperparah efek samping dan interaksi obat. Penelitian bertujuan untuk mengetahui gambaran potensi kejadian interaksi obat pada pasien hipertensi geriatri dengan komorbid penyakit jantung koroner di RSUD Abdul Wahab Sjahranie Samarinda. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan pengumpulan data secara retrospektif yang dilakukan dengan mengidentifikasi potensi interaksi obat pada pasien hipertensi geriatri dengan komorbid PJK yang dirawat di RSUD Abdul Wahab Sjahranie. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pasien hipertensi geriatri didominasi oleh perempuan sebanyak 32 pasien (76,2%) dengan kelompok usia yang paling banyak dirawat adalah 60 – 74 tahun sebanyak 40 pasien (95,2%), serta terdapat 28 pasien (66,7%) yang berpotensi mengalami interaksi obat. Mekanisme interaksi yang banyak terjadi yaitu mekanisme farmakodinamik sebanyak 62 kejadian (81,6%), dengan tingkat keparahan interaksi yang paling dominan yaitu tingkat moderate sebanyak 65 kejadian (85,5%). Potensi interaksi obat yang banyak terjadi yaitu antara aspirin dan clopidogrel dengan jumlah 10 kejadian interaksi (13,1%). Keduanya meningkatkan toksisitas yang lain melalui sinergi farmakodinamik dengan tingkat keparahan moderate. Interaksi aspirin dengan clopidogrel akan meningkatkan efek pendarahan seperti muntah darah dan tinja berwarna hitam sehingga kadar hemoglobin pasien harus dipantau jika obat diberikan secara bersamaan.