Hubungan Postur Tubuh dan Stres Kerja dengan Risiko Keluhan Musculoskeletal Disorders (MSDs) pada Pekerja Kerajinan Sarung Tenun Samarinda
Abstract
Tujuan Studi: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah terdapat hubungan postur tubuh dan stres kerja dengan risiko keluhan musculoskeletal disorders pada pekerja kerajinan sarung tenun samarinda. Metodologi : Penelitian ini menggunakan rancangan penelitian kuantitatif dengan pendekatan cross sectional. Populasi penelitian ini diambil dari KUB (Kelompok Usaha Bersama) sarung tenun samarinda. Jumlah sampel penelitian 65 responden dengan menggunakan total sampling. Data dikumpulkan menggunakan instrumen REBA (Rapid Entri Assissment), instrumen DASS-42, dan instrumen NBM (Nordic Body Map). Analisis statistik dalam penelitian ini menggunakan uji chi square dengan α = 0,05. Hasil : Hasil analisis univariat variabel karakteristik responden diperoleh hasil sebanyak 33,8% responden termasuk dalam kelompok umur 40-49 tahun, 100% berjenis kelamin perempuan, 44.6% berpendidikan SMA, 83.1% responden termasuk dalam kategori masa kerja lebih dari 10 tahun, dan 50.8% memiliki durasi kerja melebihi 42 jam/minggu. Mayoritas responden masing-masing memiliki risiko postur tubuh yang tinggi (63.1%), stress kerja dengan kategori ringan (53.8%), dan risiko keluhan MSDs dengan kategori risiko sedang (75.4%). Hasil analisis bivariat antara variabel postur tubuh dengan keluhan MSDs diperoleh nilai p-value sebesar 0,032 dan variabel stres kerja dengan keluhan MSDs diperoleh nilai p-value sebesar 0,235. Kesimpulan : Adanya hubungan antara postur tubuh dengan risiko keluhan MSDs. Sedangkan variabel stres kerja tidak terdapat hubungan dengan keluhan MSDs. Diharapkan pekerja dapat melakukan peregangan otot serta rekayasa tempat kerja agar dapat mengurangi risiko terjadinya MSDs