Gambaran Kondisi Fisik Rumah Pasien Tuberkulosis Paru di Wilayah Kerja Puskesmas Air Putih Kota Samarinda
Abstract
Tuberkulosis Paru merupakan salah satu penyakit menular kronis yang disebabkan oleh infeksi Mycobacterium Tuberculosis. Faktor yang dapat memicu terjadinya Tuberkulosis Paru diantaranya faktor lingkungan yaitu kondisi fisik rumah yang meliputi Pencahayaan, Suhu, Kelembaban, Luas Ventilasi, Jenis Lantai dan Kepadatan Hunian. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran Kondisi Fisik Rumah Pasien Tuberkulosis di Wilayah Kerja Puskesmas Air Putih Kota Samarinda. Jenis Penelitian ini bersifat observasional dengan pendekatan deskriptif, Populasi dari penelitian ini meliputi pasien penderita penyakit Tuberkulosis Paru, Sampel penelitian berjumlah 41 sampel, Teknik sampling yaitu dengan total sampling. Pengkategorian Memenuhi Syarat dan Tidak Memenuhi Syarat berdasarkan Kepmenkes No. 829 Tahun 1999 tentang Persyaratan Kesehatan Perumahan dan Permenkes No. 1077 Tahun 2011 tentang Pedoman Penyehatan Udara Dalam Ruang Rumah, pencahayaan. Hasil penelitian diperoleh Kelembaban Rumah yang memenuhi syarat 18 Rumah (43%), Kepadatan Hunian 17 Rumah (41%), Jenis Lantai 15 Rumah (36%), Pencahayaan 12 Rumah (29%), Suhu 10 Rumah (24%) dan Luas Ventilasi 9 Rumah (21%) yang dimana dari ke enam variabel yang diteliti semua berpengaruh terhadap penyakit Tuberkulosis Paru.
Dapat disimpulkan bahwa kondisi fisik rumah yang tidak memenuhi syarat merupakan faktor risiko terhadap kejadian penyakit Tuberkulosis Paru. Disarankan kepada masyarakat penderita Tuberkulosis Paru untuk memperbaiki kondisi fisik rumah dengan cara membuka jendela rumah, menambah pencahayaan buatan, rutin membersihkan rumah dan lantai rumah.