HUBUNGAN PENGETAHUAN PENGELOLAAN AIR MINUM DAN MAKANAN RUMAH TANGGA TERHADAP KEJADIAN DIARE DI PUSKESMAS AIR PUTIH KOTA SAMARINDA
Abstract
Di antara lima prinsip STBM adalah pengendalian makanan dan minuman di rumah tangga. Penanganan makanan yang aman di rumah, serta pemilihan bahan, tempat penyimpanan, pengolahan, pengangkutan, dan penyajian makanan—semuanya termasuk dalam lingkup standar higiene dan sanitasi makanan. Sumur pompa, sumur gali, PDAM, dan prasarana air bersih lainnya juga harus mematuhi peraturan yang relevan. Makanan dan minuman harus bersih agar tidak terkontaminasi dengan bakteri, virus, atau parasit yang bisa menjadi penyebab penyakit diare. Penelitian ini bertujuan untuk menjawab pertanyaan, "Seberapa sering diare terjadi di Puskesmas Air Putih Kota Samarinda?" dengan melihat hubungan antara keakraban masyarakat terhadap praktik pengelolaan makanan dan air di rumah dengan frekuensi kasus diare. Pendekatan penelitian yang digunakan adalah studi kuantitatif, cross-sectional. Pengambilan sampel dilakukan dengan purposive sampling dan uji chi-square. Kejadian diare tidak berhubungan dengan air minum rumah tangga maupun keahlian pengelolaan makanan (masing-masing p = 1.000 dan p = 0,431), menurut data yang diperoleh di Puskesmas Air Putih Kota Samarinda.