Hubungan Efek Samping Obat Anti Tuberkulosis (OAT) dan Keberadaan Penyakit Penyerta dengan Kegagalan Pengobatan Pada Pasien Tuberkulosis di Kecamatan Samarinda Ulu
Abstract
Tujuan Penelitian: Penelitian bertujuan untuk mengetahui hubungan efek samping Obat Anti Tuberkulosis (OAT) dan keberadaan penyakit penyerta dengan kegagalan pengobatan pada pasien tuberkulosis di Kecamatan Samarinda Ulu. Metodologi: Penelitian ini menggunakan rancangan penelitian cross sectional. Data diperoleh dengan kuesioner, rekam medis pasien dan formulir TB 01. Populasi dalam penelitian ini pasien TB paru yang sedang menjalankan pengobatan di 4 puskesmas wilayah kerja Kecamatan Samarinda Ulu dengan sampel sebanyak 95 responden dengan teknik stratified random sampling. Uji dalam penelitian ini menggunakan uji fisher exact test (a = 5%). Hasil: Analisis univariat responden yang memiliki efek samping ringan OAT sebanyak 69 responden (72,6%) dan efek samping berat OAT sebanyak 26 responden (27,4%). Responden yang memiliki penyakit penyerta sebanyak 21 responden (22,1%) dan responden yang tidak memiliki penyakit penyerta sebanyak 74 responden (77,9%). Responden yang mengalami kegagalan pengobatan sebanyak 15 responden (15,8%) dan responden yang tidak mengalami kegagalan pengobatan sebanyak 80 responden (84,2%). Hasil penelitian menunjukan efek samping OAT dengan kegagalan pengobatan tuberkulosis dengan nilai p-value = 0,545 dan keberadaan penyakit penyerta dengan kegagalan pengobatan tuberkulosis dengan nilai p-value = 0,001. Kesimpulan: Tidak terdapat hubungan efek samping OAT dengan kegagalan pengobatan pada pasien tuberkulosis. Serta ada hubungan keberadaan penyakit penyerta dengan kegagalan pengobatan pada pasien tuberkulosis. Berdasarkan hal tersebut diperlukan keterampilan dan pengetahuan petugas kesehatan dalam tatalaksana pasien TB dengan penyakit penyerta, pemantauan pasien tuberkulosis yang sedang menjalankan pengobatan, memberikan edukasi mengenai efek samping OAT diawal pengobatan, identifikasi mengenai jenis obat yang menimbulkan efek samping terbanyak serta pencatatan identitas pasien yang lebih lengkap.

