Hubungan Dukungan Petugas Kesehatan dengan Kepatuhan Minum Obat pada Penderita Hipertensi di PUSKESMAS Rapak Mahang Tenggarong
Abstract
Latar belakang: Hipertensi adalah mengacu pada naiknya tekanan darah didalam arteri. Hipertensi biasanya tidak menimbulkan gejala, namun tekanan darah yang tidak normal pada arteri dapat mengakibatkan terjadinya resiko stroke, aneurisma, gagal jantung, serangan jantung serta gagal ginjal.Dukungan dari petugas kesehatan begitu penting untuk penderita dikarenakan informasi yang mereka terima tentang penyakit ini berasal dari petugas kesehatan. Dukungan berupa informasi dari petugas kesehatan, pelayanan yang baik serta sikap selama proses pelayanan. Ketidakpatuhan terhadap meminum obat dilihat dari jumlah dosis, waktu dan cara meminum obat tidak sesuai dengan aturan.
Tujuan penelitian: Mengetahui hubungan dukungan petugas kesehatan dengan kepatuhan minum obat pada pasien hipertensi di Puskesmas Rapak Mahang Tenggarong.
Metodologi: Penelitian ini menggunakan metode pendekatan Cross Sectional dengan teknik pengambilan sampel Accidental Sampling, dengan populasi warga sekitar Puskesmas Rapak Mahang dan berdasarkan data kunjungan 3 bulan terakhir yaitu bulan agustus, september, dan oktober 2023 sebanyak 816 pasien hipertensi. Sampel dalam penelitian ini yaitu sebanyak 269 responden.
Hasil: Hasil analisis bivariat dukungan petugas kesehatan peran tinggi (61,7%) dan dukungan petugas kesehatan rendah (38,3%). Adapun responden yang memiliki kepatuhan minum obat pada kepatuhan tinggi (13,0%), kepatuhan minum obat pada kepatuhan sedang (86,6%), sedangkan kepatuhan rendah (0,4%). Hasil uji Person Chi-Square diperoleh diperoleh nilai P-Value 0,037 (p < 0,05) sehingga Ha diterima dapat disimpulkan bahwa ada hubungan yang signifikan antara variable Dukungan Petugas Kesehatan dengan variable Kepatuhan Minum Obat Pada Penderita Hipertensi di Puskesmas Rapak Mahang Tenggarong.
Saran: Dapat menjadi bahan pertimbangan untuk penderita hipertensi agar melakukan pengobatan secara teratur serta informasi mengenai penyakit yang diberikan, mematuhi anjuran yang diberikan kepada petugas kesehatan, serta mengetahui dampak jika pasien tidak patuh dalam melaksanakan pengobatannya.

