STUDI ETNOFARMASI TUMBUHAN BERKHASIAT OBAT PADA SUKU KUTAI DI DESA MUARA WAHAU, KABUPATEN KUTAI TIMUR, KALIMANTAN TIMUR
Abstract
Studi etnofarmasi adalah pendekatan yang digunakan untuk menggali informasi dari masyarakat lokal mengenai pemanfaatan tumbuhan obat. Metode etnofarmasi memungkinkan pengumpulan data tentang cara pemanfaatan tumbuhan sebagai obat oleh masyarakat setempat. Suku Kutai di Desa Muara Wahau masih menjaga tradisi mereka yaitu mempercayai pengobatan tradisional sebagai pengobatan yang ampuh dalam mengobati penyakit. Tujuan penelitian ini sebagai pendokumentasian pengetahuan masyarakat terkait jenis tumbuhan, pemanfaatan tumbuhan, dan cara pengolahan tumbuhan obat yang digunakan untuk pengobatan di Desa Muara Wahau. Metode yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan metode Purposive Sampling yang diawali dengan penetuan sampel kunci dengan Snowball Sampling. Selanjutnya data dianalisa dengan UV, ICF, dan FL. Hasil penelitian menunjukkan jenis tumbuhan obat yang dimanfaatkan oleh Suku Kutai di Desa Muara Wahau sebanyak 33 spesies (27 famili). Famili yang paling sering digunakan adalah Zingiberaceae yang terdiri atas 3 jenis tumbuhan. Daun adalah bagian tumbuhan yang paling banyak digunakan, pekarangan adalah tempat memperoleh tumbuhan obat paling banyak, dalam mengolah tumbuhan paling banyak dengan cara direbus, diminum adalah cara penggunaan paling banyak, bentuk pemakaian paling banyak yaitu dalam
bentuk tunggal. Pengobatan tradisional masyarakat setempat menggunakan tumbuhan obat dapat mengobati 23 penyakit. Tumbuhan yang paling sering digunakan adalah akar kait untuk memperkuat sistem kekebalan tubuh dalam menghadapi penyakit.

