dc.identifier.citation | Almatsier, S. (2009). Prinsip Dasar Ilmu Gizi. Jakarta : PT. Gramedia Ariani, D.N. (2009). Faktor – faktor yang mempengaruhi tingkat kelelahan (Fatigue) pada Pengemudi Bulk Truck PT. BCS Subkontraktor PT. Holcim Indonesia Tbk Plant Narogong. Skripsi, Jakarta, Universitas Indonesia, Indonesia. Azwar, Azrul. (1996). Pengantar Administrasi Kesehatan. Jakarta : Rineka Cipta Azwar, Azrul. (2010). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta : Rineka Cipta Budiono, S, Jusuf, Pusparini, A (2003). HIPERKES & Kesehatan Kerja. Semarang : Badan Penerbit Universitas Diponegoro Canadian Nurses Association, & Registered Nurses Association of Ontario. (2010). Nurse Fatigue And Patient Safety Research Report. Ottawa Toronto. Eralisa, Fandrik. (2009). Hubungan Faktor Individu Dengan Kelelahan Kerja Pada Tenaga Kerja Bongkar Muat Di Pelabuhan Tapaktuan Kabupaten Aceh Selatan. Skripsi, Medan : Universitas Sumatera Utara Hariyono, Suryani, dan Wulandari. (2009). Hubungan Antara Beban Kerja, Stress Kerja, dan Tingkat Konflik dengan Kelelahan Kerja Perawat Di Rumah Sakit Islam Yogyakarta. Jurnal Kesehatan Masyarakat, 3, (3), 162-232. Hestya, Wijono, dan Setiorini. (2012). Hubungan Kerja Shift Terhadap Kelelahan Perawat Di Instalasi Rawat Inap RSUD Dr. Sayidman Magetan. Jurnal Kesehatan Lingkungan, 3, (5), 95-120. International Labour Organization. (2003). Encyclopedia of Eccupational Health and Safety Geneva, http;www.ilo.org/safework_bookshelf/, diperoleh 21 Maret 2015 Josling, Leanne. (2004). Shift Work and Health, http;www.wsws.org/articles/2004/sep/shift-s60.html, diperoleh 21 Maret 2015. Notoatmodjo, S. (2010). Ilmu Kesehatan Masyarakat. Jakarta : Rineka Cipta. Notoatmodjo, S. (2012). Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta : Rineka Cipta. Petrus. (2012). Hubungan Antara Faktor Individu Dengan Kelelahan Kerja Pada Karyawan Billyard Di Ninepool Center Yogyakarta. Jurnal Kesehatan Masyarakat, 4, (2), 46-49 Silaban, Gerry. (1996). Shift Kerja dan Kelelahan Kerja Tenaga kerja Wanita PT. Sibalec. Tesis. Program Pascasarjana, Yogyakarta : Universitas Gadjah Mada Sugiyono. (2007). Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung : Alfabeta. Sugiyono. (2010). Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, kualitatif dan R&D. Bandung : Alfabeta. Sugiyono. (2012). Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung : Alfabeta. Suma’mur. (1996). Higiene Perusahaan dan Keselahatan Kerja.Jakarta : Sagung Seto. Supariasa, IN, dkk. (2002). Penilaian Status Gizi. Jakarta : Kedokteran EGC. Susetyo, O. S. (2012). Pengaruh Shift Kerja Terhadap Kelelahan Karyawan Dengan Metode Bourdon Wiresma Dan Skala Industrial Fatigue Research Committee. Jurnal Teknologi, vol. 5, no. 1, 32-39 Tarwaka. (2004). Ergonomi Untuk Keselamatan, Kesehatan Kerja Dan Produktivitas, Surakarta : UNIBA Press Tarwaka, (2010).Ergonomi Industri Dasar – Dasar Pengetahuan Ergonomi Dan Aplikasi Di TempatKerja, Surakarta : Harapan Press Word Health Organization, (http://www.who.int/en/), (diperoleh 16 februari 2014) | id_ID |
dc.description.abstract | Latar Belakang : Kelelahan kerja pada perawat dapat mengakibatkan berbagai macam
dampak, diantaranya stress kerja, kejenuhan, pelemahan motivasi kerja, sehingga terjadi penurunan produktivitas kerja, dan berujung pada kecelakaan kerja bahkan sampai pada penurunan kualitas pelayanan rumah sakit.
Tujuan Penelitian : Mengetahui hubungan shift kerja dan status gizi dengan kelelahan kerja subyektif pada perawat instalasi rawat inap RSUD A.M. Parikesit Tenggarong Kutai Kartanegara Tahun 2015.
Metode Penelitian : Penelitian ini menggunakan desain cross sectional dengan responden perawat instalasi rawat inap kelas III sebanyak 90 orang dan data diproses menggunakan uji statistik koefisien kontingensi C.
Hasil Penelitian : Hasil analisis bivariat dengan uji koefisien kontingensi C untuk variabel shift kerja dengan kelelahan kerja dengan nilai 0,017 dimana nilai tersebut lebih < dari nilai alpha (0,05) yang menunjukkan bahwa ada hubungan antara shift kerja dengan kelelahan kerja subyektif. Sedangkan untuk variabel status gizi dengan kelelahan kerja didapatkan nilai 0,082 dimana nilai tersebut lebih > dari nilai alpha (0,05) yang berarti tidak ada hubungan antara status gizi dengan kelelahan kerja subyektif.
Kesimpulan : Terdapat hubungan antara shift kerja dengan kelelahan kerja subyektif dan tidak ada hubungan antara status gizi dengan kelelahan kerja subyektif pada perawat instalasi rawat inap kelas III RSUD A.M. Parikesit Tenggarong Kutai Kartanegara. | id_ID |