Pengaruh Simulasi Penanganan Luka Terhadap Peningkatan Pengetahuan dan Keterampilan Siswa SD Kelas IV SD Negeri Samarinda
Abstract
Latar Belakang : Vulnus lacaratum (robek) merupakan kondisi dimana terputusnya kontinuitas jaringan sehingga terjadi pemisahan dari jaringan normal, semula robekan terjadi dengan kekuatan yang hebat sehingga kulit terpotong. Secara umum, luka robek dapat dibagi menjadi dua, yaitu jika mengenai kulit dan jaringan di bawahnya. Cedera arteri seringkali bisa muncul dari benda tajam (50%) seperti tembakan, luka tusuk, laserasi,kecelakaan kerja atau kecelakaan lalu lintas Cidera luka sering terjadi pada anak usia sekolah. Anak usia sekolah berbeda dengan orang dewasa yang betah duduk berjam-jam, namun pada usia 5 sampai 14 tahun mereka kemungkinan duduk tenang hanyalah 30 menit Upaya yang dilakukan untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan terkait dengan pertolongan pertama pada luka yaitu memberikan edukasi teknik balut tekan.. Simulasi merupakan suatu perilaku atau tindakan yang dilakukan oleh seseorang yang berperan sesuai dengan peran dalam suatu kejadian yang dikehendaki
Tujuan Peneliti : Mengetahui pengaruh simulasi terhadap peningkatan pengetahuan dan keterampilan penanganan luka pada siswa kelas IV SD Negeri Samarinda
Metode Penelitian : Penelitian ini menggunakan desain penelitian metode kuantitatif dengan rancangan penelitian Pre Eksperimental yaitu one group pre-post test Jenis penelitian ini merupakan penelitian dengan pendekatan Random sampling. Populasi pada penelitian ini adalah SD Negeri 002 Palaran dan SD Negeri 006 Samarinda Utara dengan total yaitu 100 siswa dengan rincian sesuai tingkat kelas IV. Pengumpulan data menggunakan Kuesioner Pengetahuan dan SOP Balut tekan. Uji Statistik menggunakan Uji-Wilcoxon
Hasil Penelitian : Didapatakan hasil penelitian ini 80 Jumlah responden siswa dengan sebelum diberikan treatmen pengetahuan paling banyak adalah cukup 46 (57,5%) dan paling sedikit dengan pengetahuan kurang 11 (13,8%). Dan setelah diberikan treatment responden siswa dengan pengetahuan paling banyak adalah baik 49 (61,3%) dan paling sedikit dengan pengetahuan kurang 3 (3,8%). Pada keterampilan didapatkan bahwa jumlah siswa sebelum diberikan treatment dengan keterampilan banyak adalah tidak terampil 73 (91,3%) dan paling sedikit dengan keterampilan kurang terampil 3 (3,8%). Dan setelah diberikan treatment didapatkan bahwa jumlah siswa dengan keterampilan banyak adalah sangat terampil 37 (46,3%) dan paling sedikit dengan cukup terampil 13 (16,3%). hasil uji Analisa bivariat menggunakan uji Wilxocon menunjukan adanya pengaruh yang signifikan antara pengaruh simulasi terhadap peningkatan pengetahuan dan keterampilan siswa kelas IV SD Negeri Samarinda dengan p value (0.000) < p (0.050) yang menyatakan H0 ditolak dan Ha diterima
Kesimpulan : Terdapat perbedaan yang signifikasi antara variabel simulasi dengan pengetahuan dan keterampilan pada siswa SD Negeri Samarinda

