Analisa Perilaku Pelat Lantai Jembatan terhadap Metode Penggantian Rangka Utama Jembatan Baja
Abstract
Kerusakan pada batang diagonal dapat mempengaruhi struktur baja dan pelat lantai jembatan. Kerusakan tersebut menjadi tantangan serius, karena dapat berpotensi mengurangi kekuatan dan stabilitas struktur jembatan secara keseluruhan. Dalam kasus ini, Diperlukan analisis mendalam untuk memahami perilaku pelat lantai perbaikan dan penggunaan software SAP2000 dan Tekla Structure untuk memvisualisasikan gambaran yang lebih realistis mengenai kondisi jembatan. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh pergantian rangka utama terhadap perilaku pelat lantai dan nilai shell stress pada jembatan sehat, jembatan tidak sehat, dan jembatan perbaikan dengan menggunakan kabel prategang. Beban yang dianalisis adalah beban mati. Hasil analisa tegangan pada Jembatan sehat menunjukkan nilai pada Smaxtop sebesat 3298,04 kN/m2 dan Smaxbot sebesar -2832,858 kN/m2. Setelah perbaikan pada batang tekan dengan penambahan kabel strand nilai Smaxbot menjadi -20473,5 kN/m2 lebih besar dari jembatan sehat, namun masih aman karna belum melebihi kapasitan tekan beton sebesar 30,000kN/m2. Sedangkan, Smaxbot menjadi sebesar 17412,66 lebih besar dari jembatan sehat dan melebihi kapaitas tarik beton sebesar 3,070 kN/m2. Pada perbaikan batang tekan didapatkan nilai Smaxtop sebesar -15025,5 kN/m2, nilai ini masih aman dibawah kapasitas tekan beton sebesar 30,000mPa. Sedangkan nilai Smaxbot, didapatkan sebesar 14905,15 kN/m2 nilai ini jauh lebih besar dari kapasitas tarik beton sebesar 3070 kN/m2, sehingga beton beresiko retak atau gagal pada bagian bawah pelat lantai akibat tegangan tarik yang tinggi.
Visualisasi menggunakan Bridge Information  Modeling (BrIM) memudahkan identifikasi masalah, mengoptimalkan desain, dan mempercepat  pengambilan keputusan selama proses perbaikan. Metode ini diharapkan dapat diterapkan pada proyek jembatan serupa untuk meningkatkan keberlanjutan dan ketahanan infrastruktur.

