Hubungan Tipe Kepribadian dengan Kejadian Hipertensi di Wilayah Kerja PUSKESMAS Wonorejo Samarinda
Abstract
Latar Belakang : Hipertensi merupakan faktor utama yang dapat mengakibatkan pecahnya pembuluh darah otak. Dengan penyempitan pembuluh darah otak akan menimbulkan terganggunya aliran darah ke otak dan sel-sel akan mengalami kematian. Beberapa hal yang dapat memicu timbulnya penyakit hipertensi adalah ketegangan, kekhawatiran, status sosial, dan emosi. Pengendalian pengaruh dan emosi negatif tersebut tergantung pada kepribadian masing-masing individu. Kepribadian merupakan cara individu berinteraksi dengan individu lainnya yang terdiri pola tingkah laku, ekspresi, keinginan dan ciri khas seseorang (Alwisol, 2009).
Tujuan : Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan antara tipe kepribadian dengan kejadian hipertensi di wilayah kerja PUSKESMAS Wonoreojo Samarinda.
Metode : Penelitian ini menggunakan rancangan survey analitik dengan desain case control. Pengambilan sampel dengan cara purposive sampling dengan jumlah sampel sebanyak 37 sampel control dan 37 sampel kasus. Teknik pengumpulan data menggunakan kuisioner. Pengolahan data dan analisis bivariat menggunakan uji Chi-square.
Hasil dan Kesimpulan : Hasil analisis menunjukkan bahwa responden pada sampel kasus kebanyakan memiliki tipe kepribadian ekstrovet sebanyak 24 orang (64,9%), tipe kepribadian moderat sebanyak 10 orang (27%), dan tipe kepribadian introvert sebanyak 3 orang (8,1%). P value yang didapatkan 0,000 menujukkan bahwa p value < dari α = 0,05 sehingga di dapatkan keputusan H0 ditolak atau ada hubungan antara tipe kepribadian dengan kejadian hipertensi di wilayah kerja PUSKESMAS Wonorejo Samarinda.