Show simple item record

dc.contributor.authorNoor, Herdiyan
dc.contributor.authorSureskiarti, Enok
dc.date.accessioned2018-12-19T06:43:38Z
dc.date.available2018-12-19T06:43:38Z
dc.date.issued2018-07-23
dc.identifier.citationAnita, M. (2012).Perawatan pasien penyakit dalam.Yogyakarta: Mitra Arora, P. (2014). Chronic kidney disease.Medscape.http://emedicine.medscape.com/article/238798-overview. Diperoleh pada tanggal 3 Juli 2018. Badan Standardisasi Nasional.(2007). Es untuk penanganan ikan Indonesia. http://sisni.bsn.go.id/index.php?/sni_main/sni/detail_sni/7516. Diperoleh pada tanggal 3 Juli 2018. Bulechek, G.M., Butcher, H.K., Dochterman, J.M., Wagner, C.M. (2013). Nursing interventions classsification (NIC).Intansari Nurjannah & Roxsana Devi Tumanggor (penterjemah). Edisi VI. Yogyakarta: Mocomedia. Cahyaningsih, N.D. (2009). Hemodialis (cuci darah) panduan praktis perawatan gagal ginjal.Yogyakarta: Mitra Cendikia. Callaghan. (2009). At a glance sistem ginjal. Edisi II. Jakarta: Erlangga. Cendekia. Chonchol (2005).Dalam kutipankutipan jurnal ilmiah gagal ginjalskripsi tidak dipublikasikan forpdf.universitas Sumatra utaradiakses 28 Mei 2014 jam 10.00wib Prodjosudjadi, 2006 Corwin. Elizabeth, J. (2009). Buku saku patofisiologi.Jakarta: EGC. Fransisca, K. (2013). Dialife: Berat interdialisis. https://www.google.com/search?q=Buletin%20informasi%20kesehatan%20ginjal.%20www.burungmanyar.nl.#q=Buletin+informasi+kesehatan+ginjal.+www.burung+manyar.nl. Diperoleh pada tanggal 15 Mei 2017. Granovsky, D. (2011). Articels. Stem cell transplants help kidney damage. https://repairstemcell.wordpress.com/2011/02/18/stem-celltransplantshelpkidney-damage/. Diperoleh pada tanggal 25 Juni 2017. Guyton, A.C. (2012). Fisiologi manusia dan mekanisme penyakit. Jakarta: EGC Hadi, S. (2014).Penelitian research.Yogyakarta: BPFE. Harrison, dkk.(2012). Prinsip-prinsip ilmu penyakit dalam.Asdie Ahmad H (penterjemah). Edisi XIII. Jakarta: EGC Hendromartono. (2009). Nefropati diabetik: Buku ajar ilmu penyakit dalam. Edisi V. Jilid III. Jakarta: FKUI. Herdman, T.H., Kamitsuru, S. (2014). Diagnosis keperawatan definisi & klasifikasi 2015-2017.Budi Anna Keliat, dkk (penterjemah). Edisi X. Jakarta: EGC. https://www.google.com/search?q=Buletin%20informasi2010_kesehatan_ginjal._www.burungmanyar.Diperoleh pada tanggal 13juli 2018. Jurnal Ilmu Keperawatan dan Kebidanan STIKES Telogorejo.Vol. 1, No. 6.Diperoleh pada tanggal 12 Mei 2017. Kara, B. (2013). Validity and reliability of the turkish version of the thirst distress scale in patients on hemodialysis. Asian Nursing Research.Diperoleh pada tanggal 03 Juli 2017. KDOQI.(2002). American journal of kidney disease.Vol. 35.No.06. Diperoleh pada tanggal 06 Juni 2017. Kusuma, H.S., Huda, A.N.S. (2012). Handbook for health student.Yogyakarta: Mediaction Publishing. Moorhead, S., Johnson, M., Maas, M.L., Swanson, E. ( 2013). Nursing outcomes classification (NOC).Intansari Nurjannah & Roxsana Devi Tumanggor (penterjemah). Edisi V. Yogyakarta: Mocomedia. Muttaqin, A. (2011). Gangguan gastrointestinal aplikasi asuhan keperawatan medikal bedah. Jakarta: Salemba Medika. NIDDK. (2014). Treatment methods for kidney failure: Hemodialysis. http://www.niddk.nih.gov/health-information/health-topics/kidney-disease/hemodialysis/Documents/hemodialysis_508.pdf. Diperoleh pada tanggal 12 Mei 2017. Nursalam.(2008). Pendidikan Dalam Keperawatan. Jakarta: Salemba Medika. Perhimpunan Dokter Spesialis Penyakit Dalam Indonesia.(2009). Buku ajar ilmu penyakit dalam.Jilid II. Edisi 5. Jakarta: Interna Publishing. Pernefri. (2011). 4th annual report of indonesian renal registry. http://www.pernefri-inasn.org/. Diperoleh pada tanggal 06 Juni 2017. Pratama, Moh.A.B.P. (2014). Price, S.A., Wilson, L.M., (2012). Patofisiologi konsep klinis proses-proses penyakit.Edisi VI. Jakarta: EGC. Purnomo, B.B. (2011). Dasar-dasar urologi.Edisi III. Jakarta: Sagung Seto Riskesdas.(2013). Badan penelitian dan pengembangan kesehatan kementrian kesehatan RI. http://www.depkes.go.id/resources/download/general/Hasil%20Riskesdas%202013.pdf. Diperoleh pada tanggal 02 Juli 2017. Saad, K., Elsyah, K.I., Zahran, A.M., Sobhy, K.M. (2014). Limphocyte populations and apoptosis of peripheral blood B and T lymphocytes in children with end stage renal disease. Diperoleh pada tanggal 03 Juli 2017.Said, H., Mohammed, H. (2013). Sherwood, L. (2011). Fisiologi manusia dari sel ke sistem. Jakarta: EGC. Smeltzer, S.C., Bare, B.G. (2009). Buku ajar keperawatan medikal bedah, brunner& suddarth. Edisi VIII. Vol 1. Jakarta: EGC. Sudoyo, A.W., (2009). Buku ajar ilmu penyakit dalam. Jilid II. Edisi V. Jakarta: Interna Publishing. Suharyanto, T. (2009).Asuhan keperawatan pada klien dengan gangguan sistem perkemihan.Jakarta Timur: CV. Trans Info Medika. Sukandar, E. (2006). Neurologi klinik.Edisi III. Bandung: Fakultas kedokteran UNPAD. Sulistyaningsih.(2011). Metodologi penelitian kebidanan kuantitatif-kualitatif.Edisi I. Yogyakarta: Penerbit Graha Ilmu. teh hijau (Camellia sinnensis). http://mot.farmasi.ugm.ac.id/files/79Nirmaladewi_saliva.pdf. Diperoleh pada tanggal 19 Juni 2017. Tortora, G.J., Derrickson, B. ( 2011). Principles of anatomy and physiology maintanance and continuity of the human body.13th Edition. Amerika Serikat: John Wiley & Sons, Inc. YGDI. (2008). Penyakit ginjal kronik: Epidemi global baru. Jakarta: EGCid_ID
dc.identifier.urihttps://dspace.umkt.ac.id//handle/463.2017/775
dc.description.abstractLatar Belakang :Banyak pasien dihadapkan pada problem dari medis yang berhubungan dengan gagal ginjal kronis, yang mengalami beberapa macam keluhan fisik dari kelelahan hipertensi nyeri mual dan muntah. Hal ini di tunjukan dengan meningkatnya kemungkinan efek samping yang terjadi, termasuk komplikasi dan kematian. Tujuan: Karya Ilmiah Akhir Ners (KIAN) ini bertujuan untuk menganalisis intervensi pijat es batu terhadap penurunan rasa nyeri pada saat penusukan jarum pada klien CKD. Metode: Dalam penelitian ini menggunakan instrumen Numeric Rating Scale(NRS). Hasil: Dalam pemberian intervensi selama 3x pertemuan, terjadi perubahan pada observasi rasa nyeri saat di tusuk jarum,pasien mengatakan bahwa setelah diberikan terapi ini, skala nyeri nya menjadi 5 (sedang) yang sebelumnya tidak di lakukan tindakan inovasi skala nyerinya adalah 7 ( sedang). Kesimpulan: Analisis terapi ini menunjukkan adanya penurunan rasa nyeri yang signifikan saat diberikan intervensi inovasi pijat es batu.id_ID
dc.language.isoidid_ID
dc.publisherUniversitas Muhammadiyah Kalimantan Timurid_ID
dc.subjectgagal ginjal kronikid_ID
dc.subjectpijat es batuid_ID
dc.titleAnalisis Praktik Keperawatan pada Pasien CKD (Chronic Kidney Disease) dengan Intervensi Inovasi Pijat Es Batu terhadap Penurunan Rasa Nyeri di Ruang Hemodialisa RSUD Abdul Wahab Sjahranie Samarinda Tahun 2018id_ID
dc.title.alternativeAnalysis oftheClinical Practice of Nursing CKD Patient (Chronic Kidney Disease) with Intervention Innovation in Massage Ice Cube to Decrease Pain in the Room of Hemodialisa RSUD Abdul Wahab Sjahranie Hospital Samarinda 2018id_ID
dc.typeSkripsiid_ID


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record