Analisis Praktik Klinik Keperawatan pada Pasien Pre Operasi Fraktur dengan Intervensi Inovasi Pemberian Cytrus Orange Aromatherapy terhadap Penurunan Kecemasan di Instalasi Gawat Darurat RSUD Abdul Wahab Sjahranie Samarinda 2018
Abstract
Latar Belakang : Penelitian ini dilatar belakangi dari fenomena bahwa pasien akan mengalami kecemasan pada saat akan dilaksanakan operasi, efek kecemasan pada pasien pre-operasi berdampak pada jalannya operasi. Kecemasan dapat dilakukan dengan cara farmakologi dan non farmakologi, cara non farmakologi dapat dilakukan dengan teknik relaksasi. Tujuan : Analisis masalah ini adalah untuk untuk menganalisisi pada pasien pre operasi dengan intervensi inovasi pemberian CYTRUS (Orange) AROMATHERAPY terhadap penurunan kecemasan Di Instalasi Gawat Darurat RSUD Abdul Wahab Sjahranie Samarinda. Metode : analisis keperawatan yang digunakan adalah dengan memberikan terapi relaksasi inhalasi aromaterapi citrus pada klien dengan pre operasi fraktur. Jumlah responden dalam analisis keperawatan kegawatdaruratan ini adalah 3 pasien yang datang ke IGD dengan diagnosa medis fraktur di RSUD Abdul Wabah Sjahranie Samarinda. Hasil Penelitian :Berdasarkan hasil analisis dapat disimpulkan bahwa hasil intervensi terapi inovatif terhadap 3 kasus pasien yang mengalami kecemasan terjadi penurunan skala kecemasan setelah diberikan intervensi inovatif pada kasus I dari skala 22 menjadi 15, pada kasus II dari skala 25 menjadi 17 dan pada kasus III dari skala 27 menjadi 17.
Kesimpulan : Saran terhadap Ilmu Pengetahuan adalah diharapkan adanya lanjutan penulisan tentang analisis kasus pasien pre operasi fraktur dengan cemas yang dapat lebih mengembangkan intervensi inovasi yang lebih luas dan beragam dalam pemberian asuhan keperawatannya. Instansi Rumah Sakit. Melakukan penyegaran ilmu pengetahuan terhadap pegawai IGD tentang kesembuhan pasien tidak hanya berasal dari keberhasilan pengobatan farmakologi saja tetapi juga psikologi dan spiritual mengingat kebutuhan dasar manusia yang sangat komprehensif. Institusi pendidikan dapat memberikan pengajaran ilmu keperawatan komplementer dan palliative care terhadap mahasiswa keperawatan sehingga tindakan mandiri perawat tidak hanya berfokus pada advice medis saja tetapi juga non farmakologi sebagai tindakan mandiri perawat.