Analisis Praktik Klinik Keperawatan pada Pasien Appendicitis dengan Terapi Slow Stroke Back Massage Terhadap Penurunan Intensitas Nyeri pada Pasien Appendicitis di Ruang Instalasi Gawat Darurat RSUD Abdul Wahab Sjahranie Samarinda Tahun 2016
Abstract
Latar Belakang : Angka kejadian appendicitis cukup tinggi di dunia. Berdasarkan (WHO, 2010) angka mortalitas akibat appendicitis adalah 21.000 jiwa, di mana populasi laki-laki lebih banyak dibandingkan perempuan. Tujuan Analisis masalah ini adalah untuk menganalisa kasus kelolaan dengan penggunaan terapi slow stroke back massage terhadap penurunan nyeri pada pasien appendicitis di ruang IGD RSUD AWS. Metode analisis keperawatan yang digunakan adalah dengan memberikan terapi slow stroke back massage terhadap penurunan nyeri . Jumlah responden dalam analisis keperawatan kegawatdaruratan ini adalah 3 pasien yang datang ke IGD dengan diagnose medis Appendicitis, waktu analisis dilakukan pada tanggal 20,23 Juli sampai dengan 1 Agustus 2015 di RSUD Abdul Wahab Sjahranie Samarinda Kalimantan Timur. Berdasarkan hasil analisis dapat disimpulkan bahwa hasil intervensi terapi inovatif terhadap 3 kasus pasien yang mengalami nyeri terjadi penurunan intensitas nyeri sebesar 1,3 setelah diberikan intervensi inovatif dengan interval jarak 1 jam dan peneliti memastikan bahwa pasien tidak mendapat analgetik selama jarah terapi dengan pemeriksaan hasil akhir intensitas nyeri. Saran untuk adanya lanjutan penulisan penelitian tentang analisis kasus Appendicitis dengan mengembangkan intervensi inovasi yang lebih luas dan berguna dalam pemberian asuhan keperawatannya. Instansi Rumah Sakit. Melakukan penyegaran ilmu pengetahuan terhadap pegawai IGD tentang kesembuhan pasien tidak hanya berasal dari keberhasilan pengobatan farmakologi saja tetapi juga psikologi dan spiritual mengingat kebutuhan dasar manusia yang sangat komprehensif. Institusi pendidikan dapat memberikan pengajaran ilmu keperawatan komplementer dan palliative care terhadap mahasiswa keperawatan sehingga tindakan mandiri perawat tidak hanya berfokus pada advice medis saja tetapi juga non farmakologi sebagai tindakan mandiri perawat