Show simple item record

dc.contributor.authorSendi Agung, Waluyo
dc.contributor.authorNi Wayan, Wiwin A
dc.date.accessioned2019-02-06T02:13:25Z
dc.date.available2019-02-06T02:13:25Z
dc.date.issued2019-01-16
dc.identifier.citationAAN Guidelines,. What is Transverse myelitis. Published by AAN Enterprises Inc, 2011. Almada, Natural COX-2 inhibitor the future of pain relief. International Chiropractic Pediatric Association. 2000. Pain news.Volume 10, No2, Hal 112-118. Amer Awad and olaf Stuve. Idiopathic transverse myelitis and neuromyelitis optica : clinical profiles, pathofisiology ang therapeutic choices. Current neuropharmacology.2001:9; 417-428. Andarmoyo, S. (2013). Konsep dan proses Keperawatan Nyeri, Yogyakarta : Ar – Ruzz Anonymous. Diakses dari Wikipedia pada tanggal 22 Oktober 2013. Apatoff, Brian R. Overview of demyelinating disorders. Merck Manuals Professional Edition. 2015. Atkinson W, Hamborsky J, McIntyre L, Wolfe S. 2009. "Poliomyelitis" Epidemiology and Prevention of Vaccine-Preventable Diseases (The Pink Book) (11th ed.). Washington DC: Public Health Foundation. pp. 231–44. Batticaca, F. B. (2008). Asuhan Keperawatan pada Klien dengan Gangguan Sistem Persarafan. Jakarta: Salemba Medika. Bompressi R., Inflammatory demyelinating Diseases of the Central Nervous System, Barrow Neurological Institute; 2009. Brunner & Suddart. (2006). Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah. Jakarta:EGC. CARPENITO, (2007). Rencana Asuhan dan Pendokumentasian. Keperawatan. Alih Bahasa Monika Ester. Edisi 2. Jakarta : EGC. Centers for Disease Control and Prevention (CDC). Our Progress Against Polio. 2013. Cohen J, Fadul C, Jenkyn L, Ward T.: Demyelinating diseases of the Nervous system. Reeves & Swenson, Dartmouth Medical School, 2008; Chapter. 23. Corwin, Elizabeth J. Patofisiologi : buku saku. Jakarta. EGC. 2009. p. 45 Douglas Kerr. The history of TM : The Origins Of The Name And The Identification Of The Disease. The transverse myelitis association. 2013. Elliot M. Frohman and Dean M. Wingerchuk. Transverse Myelitis. N Engl J Med. 2010: 363;6. Guyton AC., Hall JE. (2007). Buku Ajar Fisiologi Kedokteran. Jakarta: EGC Kamus Kedokteran Dorland. 2007. Guyton, A. C., Hall, J. E. (2007). Aliran darah serebral, cairan serebrospinal dan metabolisme otak. Buku ajar fisiologi kedokteran. Jakarta: EGC. Herdman,HT. (2012). Diagnosis Keperawatan Defenisi dan Klasifikasi. Jakarta : EGC. Jones. K. (2006). Buku ajar konsep kebidanan. Jakarta: EGC. Kozier. (2004). Fundamental Of Nursing. Edisi 7. Vol 2. Jakarta: EGC. Kozier, et al. (2009). Buku Ajar Keperawatan Klinis. Jakarta: EGC Kumar, V.(2007). Buku Ajar Patologi. Jakarta : EGC Mansjoer, A., Triyanti, K., Savitri, R., Wardhani, W.I., dan Setiowulan, W. 2009). Kapita Selekta Kedokteran. FKUI: Media Aesculapius Moorhead, S., Johnson, M., Maas, M.L., dan Swanson, E. (Eds.). (2013). Nursing Outcomes Classification (NOC): Measurement of Health Outcomes. Missouri: Mosby Elsevier. Muttaqin,Arif. (2008). Buku Ajar Asuhan Keperawatan Klien Dengan Gangguan Sistem Imunologi. Jakarta: Salemba Medika Muzaffer Keklik, Leylagul Kaynar, Afra Yildirim, et al. An Acute Transverse Myelitis Attack after Total Body Irradiation: A Rare Case. Case Reports in Hematology. 2013. NANDA International (2015). Diagnosis Keperawatan Definisi & Klasifikasi 2015-2017 .Edisi 10 editor T Heather Herdman, Shigemi Kamitsuru. Jakarta: EGC. Nurarif .A.H. dan Kusuma. H. (2015). APLIKASI Asuhan Keperawatan Berdasarkan Diagnosa Medis & NANDA NIC-NOC. Jogjakarta: MediAction. Nursalam.(2008). Proses dan dokumentasi keperawatan konsep dan praktik. Edisi 2. Jakarta. Salemba Medika Pearce, Evelyn C. Anatomi dan Fisiologis Untuk Para Medis, Cetakan kedua puluh Sembilan. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama, 2006.p. 141-144 Pearce. (2011). Anatomi dan fisiologi untuk para medis. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama. Perry & Potter. (2006).Buku Ajar Fundamental Keperawatan: Konsep, Proses, Dan Praktik, edisi 4, Volume.2.Jakarta:EGC. Poser C.M. Notes on the Epidemiology of Transverse Myelitis. Neuroepidemiolgy. 2013; 2:266-69. Potter, P.A. dan Perry, A.G. (2006). Buku Ajar Fundamental Keperawatan: Konsep, Proses, dan Praktik (Ed.5). Komalasari (penerjemah).Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC. Potter & Perry. (2009). Buku Ajar Funamental Keperawatan : Konsep, Proses, dan Praktik. Jakarta : EGC Potter dan Perry. (2010). Fundamental keperawatan buku 3. Edisi 7. Jakarta : Salemba Medika. Prasetyo, S. N. (2010). Konsep & Proses Nyeri. Yogyakarta : Graha Ilmu Price. A. & Wilson. L. M. (2006). Patofisiologi: konsep klinis proses- Pratiwi Adesti Ratna, Lutfiyati Afi, Yati Dwi. (2016), Pengaruh pemberian Madu Terhadap Respon Nyeri Anak Usia Sekolah yang Dilakukan Tindakan Invasif di RSUD Wates Kulon Progo. Jurnal Media Ilmu Kesehatan. Vol.5, No3. Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Jendral Achmad Yani Yogyakarta. Price SA, Wilson LMC. Patofisiologi konsep klinis proses-proses keperawatan volume 2 edisi 6. Jakarta: EGC; 2005 Satyanegara. (2010). Buku Ajar Bedah Saraf Edisi IV. Jakarta : Gramedia Pustaka Utama Sema Y et al. Transverse Myelitis caused by varicella zoster : case report.Braz J Infect Dis. 2013 ; 11 : 1. Smeltzer, S.C. dan Bare, B.G. (2002). Buku Ajar Keperawatan Medikal- Bedah. (Ed.8). Kuncara (penerjemah). Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC Syahril Pasaribu. Aspek Diagnostik Poliomielitis. USU 2005. Tamsuri. (2007). Konsep Penatalaksanaan Nyeri. Jakarta: EGC T.F. Scott, E.M. Frohman, J. De Seze, et al. Evidence-based guideline: Clinical evaluation and treatment of transverse myelitis: Report of the Therapeutics and Technology Assessment Subcommittee of the American Academy of Neurology .Neurology. 2011;77;2128-2134. The late effects of Polio. Information for general practitioners. 2001. Timothy W West. Transverse Myelitis- A Review Of The Presentation, Diagnosis And Initial Management. 2013. Transverse Myelitis Consortium Working Group. Proposed diagnostic criteria and nosology of acute transverse myelitis. Neurology 2002; 59: 499–505. Transverse Myelitis fact sheet. National Institute of Neurological Disorders and Stroke. 2012. Vanderah T. Pathophysiology of pain. (2009). The Medical Clinics of North America. Med Clin N Am Varina L. Wolf, Pamela J. Lupo and Timothy E. Lotze. Pediatric Acute Transverse Myelitis Overview and Differential Diagnosis. J Child Neurol. 2012; 27: 1426 Wong, (2008). Buku Ajar Keperawatan Pediatrik Wong. Alih bahasa : Agus Sutarna, Neti. Juniarti, H.Y. Kuncoro. Editor edisi bahasa Indonesia : Egi Komara Yudha [et al.]. Edisi 6. Jakarta : EGCid_ID
dc.identifier.urihttps://dspace.umkt.ac.id//handle/463.2017/886
dc.description.abstractLatar Belakang : Myelitis Transverse merupakan kelainan neurologis yang disebabkan oleh proses inflamasi dari substansia putih dan abu-abu medulla spinalis, dan dapat menyebaban demielinisasi aksonal. Sekitar 20 % dari myelitis transversal akut terjadi pada anak-anak. Salah satu intervensi yang dilakukan dalam asuhan keperawatan pasien myelitis adalah tindakan invasif pemberian injeksi intravena dan pemasangan infus untuk memudahkan pengobatan medis, pemberian injeksi intravena dan pemasangan infus dapat menyebabkan nyeri pada lokasi pemberian injeksi intravena dan pemasangan infus sehingga perlu ada penanganan untuk mengurangi nyeri akibat tindakan invasif menggunakan kompres dengan cool pack. Teknik ini efektif untuk mengurangi nyeri. Tujuan analisis adalah melakukan analisis praktik klinik keperawatan pada pasien myelitis tranfersal infection dengan intervensi inovasi pemberian kompres menggunakan cool pack untuk menurunkan nyeri terhadap tindakan invasif pada anak yang dirawat di Ruang PICU RSUD A. Wahab Sjahranie Samarinda. Metode analisis keperawatan yang digunakan adalah dengan memberikan perawatan menggunakan cool pack, waktu analisis tanggal 24–26 Desember 2018 di Ruang PICU RSUD Abdul Wahab Sjahranie Samarinda Kalimantan Timur. Berdasarkan hasil analisis dapat disimpulkan bahwa hasil intervensi inovatif terhadap pasien myelitis dengan keluhan nyeri pada tindakan invasif menggunakan cool pack. Hasil evaluasi hari pertama skala nyeri 6 menjadi 4, hari ke dua skala nyeri 3 menjadi 2 dan hari ke III dari 3 menjadi 1. Metode cool pack efektif menurunkan skala nyeri pada tindakan invasive pemasangan infus.id_ID
dc.language.isoidid_ID
dc.publisherUniversitas Muhammadiyah Kalimantan Timurid_ID
dc.subjectCool Packid_ID
dc.subjectNyeriid_ID
dc.titleAnalisis Praktik Klinik Keperawatan pada Pasien Myelitis Transfersal Infection dengan Intervensi Inovasi Pemberian Kompres Menggunakan Cool Pack untuk Menurunkan Nyeri Terhadap Tindakan Invasif pada Anak yang Dirawat di Ruang PICU RSUD A. Wahab Sjahranie Samarindaid_ID
dc.title.alternativeAnalysis of Nursing Clinical Practices in Myelitis Transfersal Infection with Innovation of Compressing Intervention Using Cool Pack to Reduce Pain on Invasif Action in Children Treated in RSUD A. Wahab Sjahranie Room Samarindaid_ID
dc.typeSkripsiid_ID


Files in this item

Thumbnail
Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record