Analisis Praktik Klinik Keperawatan Penerapan Shallow Suction dan Chest Teraphi dengan Perubahan Tanda Vital Bayi Asfiksia Neonaturum dengan Bayi TAA Di Ruang Neonatutum Intensive Care Unit RSUD Abdul Wahab Sjahranie Samarinda Tahun 2015
Abstract
Asfiksia neonatorum merupakan suatu keadaan pada bayi baru lahir yang mengalami gagal bernafas secara spontan dan teratur segera setelah lahir, sehingga bayi tidak dapat memasukkan oksigen dan tidak dapat mengeluarkan zat asam arang dari tubuhnya.. Hal tersebut menimbulkan gangguan bersihan jalan nafas sehingga kebutuhan oksigen keparu terganggu dan meningkatkan CO2 yang menimbulkan akibat buruk dalam kehidupan lebih lanju. .Asfiksia Neonaturum merupakan suatu kondisi yang sering terjadi pada bayu baru lahir yang ditandai dengan nilai APGAR score yaitu dengan nilai 0-3. Asfiksia neonaturum mempunyai salah satu penyebab mengapa bayi harus menggunakan Ventilator, karena kemampuan bernafas bayi tidak adekuat sehingga dibantu mesin mekanik ventilator untuk kebutuhan oksigenasi. Efek dari pemakaian pemasangan ETT dan alat Ventilator adalah jika pasien Asfiksia dipasang EET akan menyebabkan peningkatan sekresi mukosa dipernafasan jika tidak dilakukan chest terapi dan shallow suction maka akan terjadi gangguan jalan nafas sampai bias terjadi flugging. Sedangkan untuk pemakaian ventilator secara terus menerus bias menyebabkan baro trauma pada aveoli. Untuk ituk perlu manajemen penanganan Asfiksia dengan sesuai SOP yang ada. Karya Ilmiah Akhir Ners (KIAN) ini bertujuan untuk menganalisis intervensi penerapan shallow suction dan chest terapi dengan perubahan tanda vital klien . Hasil analisis menunjukkan ada terjadi penurunan tanda vital dari nadi 168 menjadi 140 x / menit, Pernafasan dari 46 x menjadi 40 x/ menit untuk SPO2 nilai berada 96-100%.. Perawat sebagai edukator dapat memberikan informasi dan pendidikan kesehatan pada orang tua pasien dengan penanganan Asfiksia Neonaturum berupa Shallow Suction dan Chest terapi