Gambaran Tingkat Pengetahuan tentang Pencegahan Luka pada Pasien Diabetic Foot Ulcer di Ruang Flamboyan RSUD Abdul Wahab Sjahranie Samarinda
Abstract
Latar Belakang : Prevalensi Diabetic Foot Ulcer berkisar antara 1,0% dan 4,1% di Amerika Serikat pada tahun 2011, 4,6% di kenya dan 20,4 di Belanda. Studi rumah sakit di Nigeria menunjukan bahwa prevalensi DFU adalah antara 11,7% dan 19,1% penderita Diabetes. Prevalensi penderita ulkus kaki di Indonesia sebesar 15% dari penderita diabetes melitus. Angka kematian dan angka amputasi masih tinggi. Masing-masing sebesar 32,5% dan 23,5%. Nasib penderita Diabetes Miletus pasca amputasi masih sangat buruk, sebanyak 14,3% akan meninggal 3 tahun pasca amputasi (Desalu, 2011). Tujuan Penelitian : Mengidentifikasi karakteristik gambaran tingkat pengetahuan tentang pencegahan terjadinya luka pada pasien diabetic foot ulcer di ruang Flamboyan Rumah Sakit Umum Abdul Wahab Sjahranie Samarinda.
Hasil Penelitian : Didapatkan hasil berdasarkan responden tingkat pengetahuan yang berpendidikan tinggi hanya ada 3 responden (9,7%), kemudian yang memiliki pengetahuan sedang 12 responden (38,7%) dan yang memiliki pengetahuan rendah sebanyak 16 responden (51,6%). Berdasarkan jenis kelamin deperoleh sebagian besar adalah laki-laki dengan 18 responden (58,1%), berdasarkan usia sebagian besar ≥ 30 tahun berjumlah 30 responden (96,8%), berdasarkan pendidikan terakhir sebagian besar adalah Sekolah Menengah Atas dengan 21 responden (67,7%), berdasarkan pekerjaan sebagian besar adalah sebagai ibu rumah tangga dengan 13 responden (41,9%), berdasarkan lama menderita Diabetes Miletus sebagian besar adalah ≥ 5 tahun dengan 24 responden (77,4%). Metode Penelitian : Penelitian ini menggunakan metode deskriftif dengan pengambilan sampel dengan cara purpossive sampling dengan jumlah sampel 31 responden. Teknik pengumpulan data dengan menggunakan kuesioner. Kesimpulan : Didapatkan pengetahuan responden di Rumah Sakit Umum Daerah Abdul Wahab Sjahranie Samarinda adalah rendah karena tingkat pendidikan mempengaruhi seseorang mendapatkan informasi terhadap pengetahuan.