Hubungan Tingkat Kecemasan Sebelum Praktek Klinik di Rumah Sakit dengan Kejadian Insomnia pada Mahasiswa D-III Keperawatan Semester II STIKES Muhammadiyah Samarinda Tahun 2016
View/ Open
Date
2016-08-01Author
Fatimah
Miharja, Ediyar
Damaiyanti, Mukhripah
Metadata
Show full item recordAbstract
Latar belakang : Kecemasan atau ansietas adalah respon terhadap suatu ancaman yang sumbernya tidak diketahui, internal, samar-samar, atau konfliktual. Kecemasan merupakan alat peringatan internal yang memberikan tanda bahaya kepada individu. Kecemasan bisa berupa perasaan gelisah yang bersifat subjektif, sejumlah perilaku (tampak khawatir dan gelisah), atau respon fisiologis yang bersumber diotak dan tercermin dalam bentuk denyut jantung yang meningkat dan otot yang tegang. Tanda gangguan kecemasan menyeluruh adalah ketegangan otot, agitasi mental, rawan mengalami keletihan, iritabilitas, dan gangguan tidur. Gangguan tidur umum terjadi adalah insomnia. Insomnia adalah gangguan tidur yaitu seseorang secara terus-menerus mengalami kesulitan tidur atau bangun terlalu cepat. Ini mungkin muncul sebagai reaksi terhadap sebagai ciri khas pola tidur individu yang relative tetap. Insomnia sering kali dilihat sebagai simtom orang dewasa, tetapi ditemukan juga pada anak-anak dan apabila tetap berlangsung maka harus dilihat sebagai gangguan emosi yang berat. Gangguan tidur yang kadang terjadi pada anak-anak boleh dianggap sebagai reaksi terhadap kesulitan dan tekanan hidup yang rutin.
Tujuan : penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan tingkat kecemasan sebelum praktik klinik di rumah sakit dengan kejadian insomnia pada mahasiswa D-III keperawatan semester II STIKES Muhammadiyah Samarinda Tahun 2016.
Metode penelitian : Penelitian ini menggunakan penelitian deskriptif korelasi dengan pendekatan cross sectional. Pengambilan sampel dengan menggunakan metode simple random sampling. Pengolahan data dengan menggunakan uji t test independent.
Hasil dan kesimpulan : Berdasarkan hasil di dapatkan hasil pada variabel kecemasan P value = 0,964 sehingga dapat ditarik kesimpulan bahwa tidak terdapat perbedaan bermakna antara kecemasan laki-laki dan perempuan. Sedangkan pada variabel insomnia didapatkan hasil P value = 0,777 sehingga dapat ditarik kesimpulan bahwa tidak terdapat perbedaan bermakna antara insomnia laki-laki dan perempuan.
Saran : Edukasi pada mahasiswa dalam pencegahan kecemasan dan insomnia.