Pengaruh Senam Otak terhadap Daya Ingat Jangka Pendek dan Stres pada Lansia di Panti Sosial Tresna Werdha Nirwana Puri Samarinda
View/ Open
Date
2016-06-28Author
Amrina, Dwi Atikah Nur
Hidayat, Faried Rahman
Miharja, Edyar
Metadata
Show full item recordAbstract
Latar Belakang : Lansia merupakan tahap akhir dari siklus hidup manusia. Seiring bertambahnya usia terjadinya penurunan fungsi kognitif umumnya menyebabkan kurangnya keefektifan dalam proses mengingat dan muncul masalah-masalah psikologis. Pada lansia yang mengalami kesulitan dalam menyelesaikan suatu masalah akan berusaha terlalu keras sehingga menimbulkan tekanan yang menyebabkan terjadinya stres diotak dan bagian-bagian otak tertentu kurang berfungsi.Pada lansia, penurunan kemampuan otak menyebabkan sulit berkonsentrasi, mudah lupa, dan menimbulkan stres. Salah satu cara untuk mengatasi masalah tersebut adalah dengan melakukan senam otak. Senam otak yaitu suatu gerakan yang dapat mengoptimalisasikan fungsi kerja otak.
Tujuan : Untuk mengetahui pengaruh senam otak terhadap daya ingat jangka pendek dan stres pada lansia di Panti Sosial Tresna Werdha Nirwana Puri Samarinda.
Metode : Dalam penelitian ini desain yang digunakan adalah Quasy Experiment Design (Eksperimen Semu) dengan menggunakan rancangan One Group Pre Test dan Post Test Design. Metode pengambilan sampel menggunakan Purposive Sampling. Total responden sebanyak 20 lansia di Panti Sosial Tresna Werdha Nirwana Puri Samarinda. Analisa data yang digunakan adalah paired t-test.
Hasil : Penggunaan paired t-test daya ingat jangka pendek pretest posttest didapatkan hasil P value <α atau 0.000< 0.05 dan nilai Τ hitung= 6.866 sedangkan hasil stres pretest posttest didapatkan hasil P value <α atau 0.000< 0.05 dan Τ hitung= 12.514.
Kesimpulan : Ada pengaruh yang signifikan antara daya ingat jangka pendek dan stres pada lansia sebelum dan sesudah diberikan senam otak.
Saran : Pelaksanaan senam otak secara teratur dapat membantu lansia mengatasi masalah daya ingat jangka pendek dan stres. Gerakan ini dapat dimodifikasikan dengan terapi berbeda agar dapat memperlihatkan hasil yang lebih optimal.