Studi Fenomenologi : Budaya Jawa tentang Pemberian ASI Eksklusif yang Ada di Kutai Kartanegara
View/ Open
Date
2016-06-29Author
Tuti, Pangas
Rahayu, Anik Puji
Sureskiarti, Enok
Metadata
Show full item recordAbstract
Latar Belakang: Air Susu Ibu (ASI) adalah makanan terbaik bagi bayi pada 6 bulan pertama kehidupannya, semua kebutuhan nutrisi yaitu protein, karbohidrat, lemak, vitamin dan mineral sudah tercukupi dari ASI. Menyusui merupakan perilaku budaya yang telah diwariskan turun temurun.
Tujuan Penelitian: ingi mengetahui budaya Jawa tentang pemberian ASI eksklusif yang ada di Kutai Kartanegara.
Metodologi: Penelitian ini menggunakan desain penelitian kualitatif dengan menggunakan pendekatan fenomenologi. Teknik sampel yang digunakan adalah snowball sampling. Dengan kriteria Ibu yang memiliki bayi berusia 6-24 bulan dan memberikan ASI eksklusif kepada bayinya.
Hasil: Budaya Jawa dalam pemberian ASI eksklusif seperti memberikan makan anak buah pisang, madu, bubur atau susu adalah kebiasaan yang dilakukan zaman dulu, mitos-mitos yang ada dalam pemberian ASI eksklusif seperti menyusui dapat membuat payudara jelek dan terdapat pantangan sehabis melahirkan seperti pantangan makan ikan, daging atau telur. Namun, partisipan tidak mengikuti budaya yang tidak mendukung kesehatan.
Kesimpulan: Budaya yang diambil oleh partisipan yang berhasil menyusui ASI eksklusif adalah budaya yang mendukung kesehatan, partisipan dapat mempertahankan memberikan ASI eksklusif tanpa mengikuti budaya zaman dulu, mitos-mitos yang ada dan pantangan terhadap makanan setelah mendapatkan evaluasi terhadap budaya yang tidak mendukung kesehatan. Respon positif ditunjukan seluruh partisipan terhadap budaya yang ada dan partisipan menerima perubahan budaya yang tidak mendukung kesehatan.
Saran: Perlu dilakukan penelitian terhadap budaya ASI eksklusif bukan hanya pada suku Jawa, tetapi pada suku-suku lainnya.