Hubungan Konsumsi Kalori dengan Tingkat Produktivitas Kerja pada Tenaga Kerja di Industri Tahu Sumedang Kecamatan Marangkayu
View/ Open
Date
2016-09-02Author
Permatasari, Dita
Susanti, Erni Wingki
Ghalib, Dalhar
Metadata
Show full item recordAbstract
Latar belakang : Gizi tenaga kerja merupakan nutrisi atau zat makanan yang diperlukan tenaga kerja untuk memenuhi kebutuhan energi sehari - hari dalam melakukan setiap aktifitasnya. Gizi yang baik sangatlah diperlukan dalam memenuhi kebutuhan energi dalam tubuh sehingga akan tercapainya peningkatan produktifitas kerja dan juga akan meningkatnya derajat kesehatan seseorang atau pekerja. Derajat kesehatan yang tinggi akan meningkatkan produktivitas tenaga kerja yang berarti meningkatkan produktivitas perusahaan. Salah satu cara untuk meningkatkan produktivitas kerja dengan menjaga pola konsumsi pangan khususnya energi dan protein.
Tujuan penelitian: Menganalisis hubungan konsumsi kalori dengan tingkat produktivitas kerja pada tenaga kerja di industri Tahu Sumedang Kecamatan Marangkayu.
Metode penelitian : Penelitian ini menggunakan desain cross sectional. Responden dalam penelitian ini adalah seluruh tenaga kerja pada bagian pembungkusan dan pemotongan tahu di industri tahu sumedang kecamatan marangkayu. Dari hasil penelitian yang telah dilakukan menunjukkan bahwa dari 18 responden laki-laki terdapat konsumsi kalori yang sesuai sebanyak 3 responden (16,7%), dan sebanyak 15 responden (83,3%) mengalami konsumsi kalori yang tidak sesuai. Sedangkan dari 18 responden laki-laki yang berada pada kategori tingkat produktifitas kerja tinggi sebanyak 7 responden (38,9%) dan pada kategori tingkat produktivitas kerja rendah sebanyak 11 responden (61,1%). Berdasarkan hasil analisa Bivariat antara konsumsi kalori dan tingkat produktivitas kerja pada tenaga kerja laki-laki dengan menggunakan uji chi square yang telah dilakukan pada 18 responden diperoleh bahwa, nilai chi square sebesar 5.657 dengan df sebesar 1. Nilai P-Value sebesar 0,017, nilai ini lebih lebih kecil dari taraf signifikan yaitu 0,05 (>0,05 = Ho ditolak). Dari hasil penelitian yang dilakukan bahwa, dari 9 responden perempuan pada kategori konsumsi kalori yang sesuai sebanyak 5 responden (55,6%) sedangkan 4 responden (44,4%) pada kategori konsumsi kalori yang tidak sesuai. Sedangkan Menurut tabel 4.7 dapat dilihat bahwa, dari 9 responden yang berada pada kategori tingkat produktifitas kerja tinggi sebanyak 4 responden (44,4%) dan pada kategori tingkat produktivitas kerja rendah sebanyak 5 responden (55,6%). Berdasarkan hasil analisa dengan menggunakan uji alternatif fisher’s Exact Test diperoleh bahwa taraf signifikan sebesar 0,043. Hipotesis dari nilai tersebut menyatakan bahwa bahwa Ho ditolak dan Ha diterima.
Kesimpulan : Disimpulakan bahwa terdapat hubungan konsumsi kalori dengan Produktivitas kerja pada tenaga kerja di industri Tahu Sumedang Kecamatan Marangkayu.