Hubungan Kelembaban Udara dan Kepadatan Hunian dengan Penyakit Tuberculosis Paru di RT 31 Desa Benanga Kelurahan Lempake Kecamatan Samarinda Utara Kota Samarinda Tahun 2016
View/ Open
Date
2016-08-16Author
Hartati, Susi
Suprayitno
Oktaviani, Lisa Wahidatul
Metadata
Show full item recordAbstract
Latar Belakang : Tuberculosis paru merupakan infeksi menular oleh bakteri Mycobacterium Tuberculosis. Menurut WHO tahun 2009, jumlah kasus TB sebanyak 429.000 orang dengan peringkat lima dunia setelah india, China Afrika selatan dan Nigeria sebesar 700 ribu kasus. Di indonesia angka temuan kasus pada tahun 2006 sebesar 76%, tahun 2007 naik menjadi 86%, terjadi penurunan ke angka 72,8%, tahun 2008, namun tahun 2009 angka CDR kembali meningkat menjadi 73,1%, tahun 2010 82,5%, tahun 2011 83,4%, tahun 2012 87,2%. Provinsi Kalimantan Timur kasus penderita TB paru sebesar 176,677 pada tahun 2013, mengalami peningkatan kasus tahun 2014 sebesar 196,310 kasus baru. PUSKESMAS Lempake penderita TB paru tahun 2013; 16 kasus, tahun 2014; 20 kasus, tahun 2015; 37 kasus. Oleh karena itu Penelitian ini dilaksanakan di desa Benanga RT 31 Kelurahan Lempake.
Tujuan Penelitian : Mengetahui hubungan kelembaban udara dan kepadatan hunian dengan penyakit TB paru.
Metode Penelitian : Penelitian Crossectional dengan cross sectional approach. Pada Pengambilan 70 sampel ini dengan cara Cluster random sampling. Instrumen yang digunakan yaitu alat meteran untuk mengukur kepadatan hunian, alat Mikroskop untuk pemeriksaan pot dahak, dan alat Hygrometer untuk mengukur kelembapan. Uji Statistik yang digunakan dalam penelitian ini Chi Square.
Hasil Penelitian : Di dapatkan hasil 9 rumah yang memenuhi syarat dan tidak menderita TB, kemudian memenuhi syarat dan tidak menderita TB dari 9 rumah responden, kemudian 8 rumah yang tidak memenuhi syarat dan menderita TB, dan 53 rumah tidak menderita TB dari 61 rumah responden.
Kesimpulan: Tidak ada hubungan kelembapan udara dan kepadatan hunian dengan penyakit TB paru.