Hubungan Pengetahuan Residen dan Peran Konselor dengan Motivasi Berhenti Narkoba pada Residen Rawat Jalan di Badan Narkotika Nasional Provinsi Kalimantan Timur
Abstract
Latar Belakang : Salah satu masalah sosial dan kesehatan yang marak terjadi di berbagai belahan dunia adalah narkoba atau ketergantungan obat-obatan terlarang, tak terkecuali Kalimantan Timur. Penyebab terjerumusnya seseorang terhadap narkoba diantaranya adalah pengetahuan sehingga membuat seseorang ingin mencoba untuk menggunakan narkoba. Peran petugas kesehatan atau konselor dalam hal ini sangat penting untuk memotivasi seseorang yang telah terjerumus dalam penyalahgunaan narkoba agar dapat pulih dari narkoba
Tujuan : Mengetahui Hubungan Pengetahuan Residen dan Peran Konselor dengan Motivasi Berhenti Narkoba Pada Residen Rawat Jalan di BNNP Kaltim
Metode : Penelitian menggunakan Case Control Design dimana kelompok kasus adalah residen rawat jalan dan control adalah keluarga residen. Jumlah sampel pada penelitian ini adalah 62 orang yang diambil secara simple purposive sampling, analisis data menggunakan uji Chi-Square (α: 0,05)
Hasil Penelitian: Hasil penelitian menunjukkan ada hubungan peran konselor dengan motivasi berhenti narkoba (P-value: 0.034; OR= 10.6) dan tidak ada hubungan pengetahuan residen dengan motivasi berhenti narkoba (P-value: 0,237 ; OR= 1.3).
Kesimpulan : Ada hubungan antara peran konselor dengan motivasi berhenti narkoba pada residen rawat jalan di BNNP Kaltim dengan OR=10.615 yang berarti responden yang menyatakan bahwa peran konselor tidak baik dengan motivasi berhenti dari narkoba mempunyai resiko 10.6 kali lebih tinggi dibandingakan dengan responden yang menyatakan peran konselor baik. dan tidak ada hubungan antara pengetahuan residen dengan motivasi berhenti narkoba pada residen rawat jalan di BNNP Kaltim dengan OR= 1.300 yang berarti responden yang memiliki pengetahuan kurang dengan motivasi berhenti dari narkoba mempunyai resiko 1.3 kali tidak termotivasi berhenti dari narkoba dibandingkan responden yang memiliki pengetahuan baik.