Hubungan Pengetahuan Orang Tua dengan Kejadian Stunting di PUSKESMAS Harapan Baru Samarinda Seberang
Abstract
Latar Belakang : Stunting merupakan status gizi yang kurang bersifat kronik pada masa pertumbuhan dan perkembangan yang terjadi sejak awal kehidupan. Pada keadaan ini stunting dipresentasikan dengan nilai z-score melalui tinggi badan menurut umur (TB/U) kurang dari -2 standar deviasi (SD) berdasarkan standar pertumbuhan menurut WHO (WHO, 2010).
Tujuan : Penelitian bertujuan untuk mengetahui hubungan pengetahuan orang tua dengan kejadian stunting di Puskesmas Harapan Baru Samarinda Seberang
Metode : Penelitian ini menggunakan jenis penelitian survey analitik dengan menggunakan metode pendekatan cross sectional. Sampel pada penelitian ini ialah orang tua yang memiliki anak usia balita (1-5 tahun) yang berkunjung keposyandu wilayah puskesmas harapan baru samarinda seberang dengan jumlah sempel 70 responden. Analisis data menggunakan univariat dan bivariate dengan menggunakan uji chi-square.
Hasil Penelitian : Berdasarkan data yang diperoleh pada saat penelitian dari 70 (100%) responden pengetahuan orang tua baik dan memiliki stunting sebanyak 5 orang (17,2%), dan tidak stunting memiliki 24 orang (82,8%), cukup dan memiliki stunting sebanyak 15 orang (78,9%) dan tidak stunting memiliki 4 orang (21,1%), Kurang dan memiliki stunting sebanyak 8 orang (36,4%) dan tidak stunting memiliki14 orang (63,6%). Berdasarkan hasil uji chi-square diperoleh nilai p=0,000, hal ini berarti nilai p<α(0,05), H0 ditolak. Hal ini berarti ada hubungan pengetahuan orang tua dengan kejadian srunting di puskesmas harapan baru samarinda sebarang.
Kesimpulan : Terdapat hubungan pengetahuan orang tua dengan kejadian stunting di posyandu wilayah puskesmas harapan baru samarinda seberang.