Hubungan Penerimaan Diri dengan Manajemen Diri pada Penderita Diabetes Mellitus Tipe II di Wilayah Kerja PUSKESMAS Palaran Kota Samarinda
Abstract
Latar Belakang: Diabetes Mellitus merupakan penyakit kronis gangguan metabolic akibat gangguan sekresi insulin dan gangguan kerja insulin. Penerimaan diri merupakan salah satu faktor emosional yang mempengaruhi manajemen diri diabetes. Sehingga seseorang yang mempunyai penerimaan diri yang tinggi maka self management nya juga baik dan jika seseorang yang penerimaan dirinya rendah maka self management nya juga buruk.
Tujuan: Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan penerimaan diri dengan manajemen diri pada penderita DM tipe II di wilayah kerja Puskesmas Palaran.
Metode: Desain Penelitian ini adalah deskriftif korelasional dengan pendekatan cross sectional. Teknik pengambilan sampel dengan simple random sampling dengan jumlah sampel sebanyak 152 responden. Data didapat menggunakan kuesioner. Uji bivariat menggunakan uji korelasi gamma.
Hasil: Berdasarkan hasil penelitian pada 152 responden didapatkan penerimaan diri rendah sebanyak 2 (1,3%) responden, sedang 63 (41,4%) responden, tinggi 87 (57,2%) responden. Penelitian menunjukan dari 152 responden didapatkan manajemen diri buruk sejumlah 1 (0,7%) responden, manajemen diri cukup 68 (44,7%) responden, manajemen diri baik 83 (54,6%) responden. Dari hasil bivariate menunjukkan adanya hubungan penerimaan diri dengan manajemen diri dengan nilai p-value 0,000 < α 0,05 dengan koefisien korelasi 0,618 yang menunjukkan nilai korelasi positif dan kekuatan korelasi yang kuat.
Kesimpulan: Ada hubungan penerimaan diri dengan manajemen diri pada penderita diabetes mellitus tipe II dengan nilai korelasi positif dan kekuatan korelasinya kuat.