Hubungan Penggunaan Sosial Media dengan Stigma COVID-19 Pada Remaja SMAN 7 Samarinda
Abstract
Tujuan studi: Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah terdapat hubungan antara penggunaan sosial media dengan stigma COVID-19 pada remaja SMAN 7 Samarinda. Metodologi: Penelitian ini menggunakan rancangan penelitian kuantitatif dan menggunakan metode cross sectional. Data didapatkan dengan menggunakan kuesioner elektrik (google form) yang diisi responden. Teknik sampling yang digunakan pada penelitian ini adalah stratified random sampling. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa/i kelas XI jurusan IPA dan IPS SMAN 7 Samarinda tahun ajaran 2020/2021 dengan jumlah 251 orang dan sampel yang diperoleh adalah 154 orang. Uji validitas yang digunakan adalah validitas ahli (expert judgement) dan uji reliabilitas menggunakan cronbach’s alpha. Uji statistik yang diguunakan dalam penelitian ini adalah uji Chi Square. Hasil: Berdasarkan hasil penelitian, didapatkan responden dengan penggunaan sosisal media nya tinggi berjumlah 81 orang (52.6%) dan jumlah responden yang penggunaan sosisal media nya rendah berjumlah 73 orang (47.4%). responden dengan stigma tinggi berjumlah 96 orang (62.3%) dan hasil stigma rendah berjumlah 58 orang (37.7%). Lalu dilakukan uji Chi Square dan didapatkan hasil bahwa tidak terdapat hubungan penggunaan sosial media dengan stigma terhadap COVID-19 pada remaja SMAN 7 Samarinda dengan nilai p-value = 0.869 atau p > 0.05. Manfaat: Siswa dapat mengetahui terkait dampak stigma dan siswa juga dapat menggunakan media sosial dengan bijak agar terhindar dari penggunaan media sosial yang dapat mengakibatkan stigma COVID-19. Serta untuk menambah wawasan peneliti kemudian penelitian ini dapat menjadi bahan referensi tambahan untuk penelitian di masa mendatang.