Hubungan Kecemasan dengan Stigma COVID-19 pada Remaja SMAN 7 Samarinda
Abstract
Tujuan Studi: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah terdapat terhadap hubungan antara kecemasan dengan stigma COVID-19 pada remaja SMAN 7 Samarinda. Metodologi: Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kuantitatif dengan rancangan cross sectional. Data didapatkan menggunakan pengisian pada kuesioner elektrik (google form). Populasi penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI jurusan IPA dan IPS SMAN 7 Samarinda tahun ajaran 2020/2021 yang berjumlah 251 siswa dengan jumlah sampel sebanyak 154 siswa yang diambil dengan teknik stratified random sampling. Data dikumpulkan menggunakan kuesioner yang sebelumnya telah dilakukan uji validitas rupa (face validity) dan uji realibilitas menggunakan nilai cronbach alpha. Uji statistik dalam penelitian ini adalah menggunakan uji Chi square. Hasil: Berdasarkan hasil penelitian, responden yang tidak memiliki kecemasan atau normal berjumlah 93 orang (60,4%), kecemasan ringan berjumlah 36 orang (23,4%), kecemasan sedang berjumlah 16 orang (10,4%), dan responden dengan kecemasan berat berjumlah 9 orang (5,8%). Kemudian pada stigma, responden yang memiliki stigma tinggi berjumlah 96 orang (62,3%), sedangkan responden dengan stigma rendah yaitu berjumlah 58 orang (37,7%). Setelah dilakukannya uji Chi Square didapatkan hasil bahwa tidak terdapat hubungan yang signifikan antara kecemasan dengan stigma COVID-19 pada remaja SMAN 7 Samarinda dengan nilai p-value = 0,352 atau p > 0,05. Manfaat: Manfaat penelitian ini agar siswa dapat mengetahui dampak terkait kecemasan berlebih yang dapat mengakibatkan Stigma Covid-19 serta menambah wawasan peneliti dan pembaca agar menjadi bahan referensi tambahan untuk penelitian di masa mendatang.