Hubungan Tingkat Stres dengan Kualitas Hidup Penderita Diabetes Melitus Tipe 2 di Wilayah Kerja PUSKESMAS Pasundan Kota Samarinda
Abstract
Diabetes Mellitus adalah keadaan kronis akibat peningkatan kadar gula darah karena tidak dapat menghasilkan insulin yang cukup. Stres yang dialami penderita diabetes melitus akibat adanya perubahan fisik yang mengharuskan kepatuhan penderita dalam menjalani perawatan dan pengobatan seumur hidupnya dapat mempengaruhi kualitas hidup penderita diabetes melitus. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan tingkat stres dengan kualitas hidup pada penderita diabetes melitus tipe 2 di wilayah kerja Puskesmas Pasundan. Desain Penelitian ini adalah deskriftif korelasional. Sampel penelitian sebanyak 89 orang. data didapat menggunakan kuesioner DASS 42 skala stress dan kuesioner DQOL untuk mengukur kualitas hidup. Uji dalam analisis bivariate adalah uji korelasi gamma. Berdasarkan hasil penelitian tingkat stres normal sebanyak 7 (7,9%) responden, ringan 21 (23,6%) responden, sedang 28 (31,5%) responden, berat 32 (36,0%),sangat berat 1(1,1%). Penelitian menunjukan dari 89 responden, Kualitas Hidup rendah sejumlah 53 (59,6%) responden, Kualitas Hidup sedang 20 (22,5%) responden, Kualitas Hidup baik 16 (18,0%) responden. Dari hasil statistik didapatkan hasil signifikan p-value 0,000 < α 0,05 hal ini berarti ada hubungan tingkat stres dengan kualitas hidup pada penderita diabetes mellitus tipe 2 dengan nilai koefisien korelasi sebesar -0,899 nilai korelasi negatif dengan kekuatan korelasi sangat kuat.