Hubungan antara Kesterilan Alat pada Waktu Pemasangan Infus di Ruang Flamboyan RSUD Abdul Wahab Sjahranie Samarinda
Abstract
Latar Belakang: Perawat adalah seseorang yang berperan dalam merawat dan membantu seseorang dengan melindunginya darisakit, lukadan proses penuaan (Taylor dkk, 2001). Pelayanan keperawatan di rumah sakit merupakan bagian yang tidak dapat dipisahkan dari pelayanan kesehatan secara keseluruhan, bahkan sebagai salah satu faktor penentu mutu bagi pelayanan dan citra rumah sakit di mata masyarakat.
Tujuan Penelitian: Untuk mengidentifikasi hubungan Antara kesterilan alat pada waktu pemasangan infus dengan Kejadian Plebitis di ruang Flamboyan penyakit dalam RSUD A.W Sjahranie Samarinda Tahun 2016.
Metode Penelitian: Penelitian ini menggunakan desain penelitian diskriptif korelatif yaitu suatu metode penelitian yang dilakukan untuk membuat gambaran atau deskripsi tentang suatu keadaan yang sedang atau dilakukan secara objektif (Nursalam, 2007), dengan pendekatan cross sectional.
Hasil Penelitian: bahwa sesuai SPO terjadi plebitis sebanyak 1 pasien (25%), dan sesuai SPO tidak terjadi plebitis sebanyak 7 pasien (64%). sedangkan yang tidak sesuai SPO terjadi plebitis sebanyak 3 pasien (75%) dan tidak sesuai SPO tidak terjadi plebitis sebanyak 4 pasien (36%).
Kesimpulan: bahwa sesuai SPO terjadi plebitis sebanyak 1 pasien (25%), dan sesuai SPO tidak terjadi plebitis sebanyak 7 pasien (64%). sedangkan yang tidak sesuai SPO terjadi plebitis sebanyak 3 pasien (75%) dan tidak sesuai SPO tidak terjadi plebitis sebanyak 4 pasien (36%).Dari hasil penelitian ini didapatkan bahwa