Hubungan Tingkat Pengetahuan terhadap Perilaku Pasien dalam Pengobatan Swamedikasi Obat Antipiretik di Apotek Kota Samarinda
Abstract
INTISARI
Swamedikasi merupakan upaya seseorang untuk mengobati gejala penyakit
ringan tanpa berkonsultasi ke dokter dahulu. Golongan antipiretik digunakan untuk
mengatasi demam yang dapat dibeli tanpa resep dokter. Tujuan penelitian ini untuk
menjelaskan hubungan tingkat pengetahuan terhadap perilaku pasien dalam pengobatan
swamedikasi obat antipiretik di Apotek Kota Samarinda. Metode yang digunakan yaitu
jenis penelitian kuantitatif deskriptif yang bersifat observasional dengan pendekatan
menggunakan cross sectional. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini
menggunakan metode non probability sampling dengan cara purposive sampling. Jumlah
sampel pada penelitian ini sebanyak 162 responden. Hasil penelitian menunjukan bahwa
responden yang memiliki tingkat pengetahuan baik sebanyak 126 responden (77,8%), 36
responden (22,2%) memiliki pengetahuan cukup. Pada perilaku responden terhadap
swamedikasi obat antipiretik sebanyak 118 responden (72,8%) memiliki perilaku baik, 43
responden (26,6%) memiliki perilaku cukup dan 1 responden (0,6%) berperilaku kurang.
Analisis statistik korelasi menggunakan rank spearman, diperoleh dari r hitung 0,394 dan
p value sebesar 0,000. Berdasarkan dari hasil penelitian ini terdapat hubungan antara
tingkat pengetahuan terhadap perilaku pasien dalam pengobatan swamedikasi obat
antipiretik di Apotek Kota Samarinda. Semakin tinggi tingkat pengetahuan seseorang
dalam swamedikasi obat maka akan semakin baik perilaku seseorang dalam
penggunaan obat antipiretik