Studi Kasus Asuhan Keperawatan pada Klien Tn. Y yang Mengalami Diabetes Meitus Tipe II di Wilayah Desa Sedulang Kecamatan Muara Kaman
Abstract
Latar Belakang : Kebiasaan makan yang tidak sehat adalah akar penyebab diabetes mellitus tipe II, penyakit metabolik yang bermanifestasi sebagai hiperglikemia. Jika kadar gula darah Anda terlalu tinggi, Anda mungkin menderita Diabetes Mellitus Tipe II. Stroke, penyakit jantung, penyempitan pembuluh darah, bahkan kanker adalah semua gangguan yang dapat menyerang pasien diabetes mellitus tipe II. Dari tahun 1980 hingga 2014, pre+ valensi diabetes mellitus meningkat dari 4,7% menjadi 8,5%, seperti yang dilaporkan oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO). Dalam beberapa tahun terakhir, negara-negara berpenghasilan rendah dan menengah telah mengalami peningkatan prevalensi diabetes yang lebih besar daripada negara-negara berpenghasilan tinggi. Menurut Rikesdas Provinsi Kalimantan Timur (Samarinda) pada tahun 2018, 2% penduduk Indonesia terdiagnosis diabetes melitus, menurut data yang dihimpun Riset Kesehatan Dasar (Rikesdas). Telah terjadi peningkatan tingkat di mana diabetes mellitus didiagnosis pada populasi umum, yang diukur dengan kelompok usia ini. Pada 2013, Rikesdas menunjukkan pengembalian 1,5 persen. Namun kejadian hiperglikemia telah meningkat dari 6,9% pada tahun 2013 menjadi 8,5% pada tahun 2018. Persentase ini menunjukkan bahwa hanya sekitar 25% penderita diabetes yang sadar bahwa dirinya mengidap penyakit tersebut. Tujuan : Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektifitas terapi jus pare terhadap kadar gula darah klien dengan diabetes melitus tipe II selama 3 hari. Metode : Metode pengumpulan data yang dilakukan oleh peneliti menggunakan metode observasi dan wawancara dengan subyek studi kasus adalah 1 orang klien yang mengalami diabetes melitus tipe II Di Wilayah Desa Sedulang Kecamatan Muara Kaman. Hasil : Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh peneliti menunjukkan setelah dilakukan tindakan terapi jus pare didapatkan hasil pada hari pertama gula darah pre : 190 mg/dL, gula darah sesudah pemberian jus pare : 180 mg/dL. Pada hari kedua didapatkan hasil gula darah pre : 130 mg/dL, gula darah setelah tindakan pemberian jus pare : 121 mg/dL. Pada hari ketiga hasil gula darah pre : 128 mg/dL, sesudah tindakan 117 mg/dL. Kesimpulan : Dapat disimpulkan bahwa dari tindakan keperawatan yang dilakukan oleh penliti pada klien yang mengalami diabetes melitus tipe II dengan tindakan inovasi pemberian jus pare sangat signifikan dalam menurunkan kadar glukosa darah dengan penurunan rata-rata 9 mg/dL sampai 11 mg/dL selama 3 hari.