Studi kasus asuhan keperawatan klien yang mengalami ISPA di Wilayah kerja PUSKESMAS Cendana Kota Samarinda
Abstract
Latar Belakang: Menurut World Health Organization (WHO), ISPA adalah penyakit saluran pernafasan akut yang disebabkan oleh agen infeksius yang menimbulkan gejala dalam beberapa jam sampai beberapa hari. Pengertian fisioterapi dada adalah tindakan mengeluarkan dahak sehingga bertumpuknya yang menyebabkan saluran pernapasan disertai komplikasi penyakit lainnya, yang dapat merubah kerja paru-paru (Hidayati, dkk, 2014). Metode: Metode pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara, observasi dan pemeriksaan fisik. Subjek dari penelitian ini adalah satu orang klien dengan ISPA Hasil: Hasil menunjukkan bahwa tindakan fisioterapi dada dapat menghilangkan penumpukan dahak pada klien dari skala 3 (sedang) ke skala 5 (menurun). Kesimpulan: Efek terapi fisioterapi dada dapat menjadi salah satu pengobatan non farmakologis pada pasien ISPA untuk mengurangi keluhan pernafasan dan mengurangi penumpukan produksi dahak serta mempertahankan fungsi jalan nafas dan paru agar klien tetap bekerja secara optimal