Scoping Review: Dampak Adiksi Pornografi pada Remaja
Abstract
Proses digitalisasi saat ini semakin berkembang sehingga akses internet menjadi lebih mudah. Hal ini telah menyebabkan peningkatan lonjakan pengguna internet dan peningkatan paparan pornografi di kalangan remaja. Perubahan fisik terutama organ seksual, dan perubahan hormonal memicu meningkatnya minat dan motivasi remaja dalam mencari informasi seksual seperti pornografi. Paparan pornografi yang berkepanjangan dapat berdampak negatif pada perkembangan remaja, menyebabkan kecanduan dan ancaman bagi generasi muda. Tujuan penelitian ini untuk memetakan dampak adiksi pornografi pada remaja menggunakan metode scoping review dari item pelaporan pilihan untuk tinjauan sistematis dan ekstensi meta-analisis untuk tinjauan pelingkupan melalui Pubmed, Google Scholar, Scopus, dan Sciencedirect. Hasil menunjukkan 14 dari 3.124 artikel penelitian yang memenuhi kriteria inklusi menyatakan ada 3 dampak kecanduan pornografi: psikologis, sosial, dan medis. Dampak psikologis dari konsumsi pornografi yang berlebihan dapat berupa lekas marah, sulit berkonsentrasi, stres, rasa bersalah, depresi, frustrasi, perasaan depresi, dan gejala psikosomatik. Sedangkan dampak sosial yang terjadi pada pecandu pornografi adalah sulitnya berhubungan secara interpersonal dengan orang lain, cenderung menarik diri, lebih suka berdiam diri, dan merasa jauh dari masyarakat. Adapun dampak medis yang terjadi yaitu penurunan fungsi otak, berdasarkan hasil perekaman gelombang otak melalui pemeriksaan electroencephalography (EEG), terdapat dominasi gelombang delta pada korteks prefrontal yang menyebabkan penurunan fungsi kognitif otak. pecandu pornografi remaja dan kesulitan tidur. Hal ini menyebabkan remaja kehilangan kemampuan menentukan antara benar dan salah atau menahan diri untuk tidak berbuat salah. Berdasarkan hasil penelitian ini perlu dilakukan upaya promosi kesehatan salah satunya dengan edukasi tentang dampak kecanduan pornografi dalam meningkatkan derajat kesehatan remaja