Analisis Praktik Keperawatan pada Pasien Asma dengan Intervensi Inovasi Teknik Pernapasan Buteyko dan Aroma Terapi Daun Mint Terhadap Penurunan Frekuensi Pernapasan dan Peningkatan Saturasi Oksigen di Ruang Instalasi Gawat Darurat RSUD Abdul Wahab Sjahranie Samarinda 2017
Abstract
Latar belakang: Asma adalah gangguan inflamasi kronik saluan napas yang melibatkan banyak sel dan elemennya. Inflamasi kronik menyebabkan peningkatan hiperresponsif yang menimbulkan kejadian episodik berulang berupa mengi, sesak napas, dada terasa berat dan batuk-batuk, terutama malam atau dini hari. Episodik tersebut berhubungan dengan obstruksi jalan napas yang luas, bervariasi dan sering kali bersifat reversibel dengan atau tanpa pengobatan. Asma merupakan penyakit yang tidak bisa disembuhkan tapi dapat dikendalikan. Penderita asma masih dapat hidup produktif jika mereka mengendalikan asmanya dengan pengelolaan yang dilakukan secara lengkap, tidak hanya dengan pemberian terapi farmakologi tetapi juga menggunakan terapi nonfarmakologi yaitu dengan cara mengontrol gejala asma, salah satu metode yang dikembangkan untuk memperbaiki cara bernapas pada pederita asma adalah teknik olah napas, Teknik pernapasan buteyko merupakan salah satu teknik olah napas yang bertujuan untuk menurunkan ventilasi alveolar terhadap hiperventilasi paru, selain tekni oleh napas bisa juga menggunakan terapi nonfarmakologi lain seperti aroma terapi, salah satunya aroma terapi daun mint. Tujuan: Tujuan Karya Ilmiah Akhir Ners ini bertujuan untuk melakukan menganalisis terhadap kasus kelolaan dengan penggunaan terapi pernapasan buteyko dan aroma terapi daun mint pada pasien asma di Ruang Instalasi Gawat Darurat (IGD) RSUD Abdul wahab Sjahranie Samarinda. Hasil: Hasil yang didapatkan pada analisa dari ketiga kasus kelolaan adalah adanya penurunan keluhan sesak napas yang dirasakan klien (penurunan frekuensi pernapasan) dan peningkatan saturasi oksigen dan control pause pada setiap latihan. Penerapan intervensi inovasi perlu dilakukan di Ruang Instalasi Gawat Darurat (IGD) agar pasien dapat mengontrol pernapasan saat serangan asma terjadi. Kesimpulan: Teknik pernapasan Buteyko dan aroma terapi daun mint efektif mengurangi gejala sesak napas dan menurunkan frekuensi pernapasan serta meningkatkan saturasi oksigen pada pasien dengan diagnosa asma.