FORMULASI DAN UJI ANTIOKSIDAN NANOSPRAY MADU LEBAH KELULUT (Heterotrigona itama)
Abstract
Pendahuluan: Sebagai organ paling luar tubuh, kulit langsung terpapar dengan lingkungan prooksidan seperti radiasi ultraviolet, obat, polusi udara, dan asap rokok. Paparan lingkungan ini memicu pembentukan radikal bebas yang disebut juga reactive oxygen species (ROS). Oleh karena itu, diperlukan senyawa yang dapat meredam efek negatif dari radikal bebas yaitu antioksidan. Salah satu bahan alam yang mengandung antioksidan adalah madu lebah kelulut. Jenis lebah ini termasuk lebah yang tidak memiliki sengat (stingless honeybee). Madu kelulut Heterotrigona itama memiliki aktivitas antioksidan sehingga baik dalam membantu menangkal radikal bebas.
Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui aktivitas antioksidan dan untuk menentukan nilai IC50 (Inhibitory Concentration) dari Formulasi Nanospray Madu Lebah Kelulut (Heterotrigona itama)
Metode: Penelitian yang dilakukan adalah Quasy Eksperimental Design dengan rancangan penelitian one group posttest-only design. Madu lebah kelulut Heterotrigona itama diformulasikan menjadi sediaan nanospray dengan variasi konsentrasi Tween 80, PEG 400, Gliserin, VCO dan Propilen Glikol. Kemudian dilakukan evaluasi meliputi uji organoleptis, homogenitas, pH, pola penyemprotan, daya sebar, dan uji PSA.
Hasil: Sediaan Nanospray paling stabil dihasilkan oleh Formulasi FIII yang memiliki nilai IC50 sebesar 188,512 nm. Hal tersebut menunjukkan bahwa aktivitas antioksidan pada sediaan nanospray madu lebah kelulut Heterotrigona itama masih memiliki antioksidan tetapi sangat lemah.