Praktik Klinik Keperawatan Jiwa pada Pasien Resiko Perilaku Kekerasan dengan Intervensi Inovasi Terapi Dzikir Terhadap Perubahan Tanda dan Gejala Resiko Perilaku Kekerasan di Ruang Elang di Rumah Sakit Jiwa Daerah Atma Husada Mahakam Samarinda
Abstract
Perilaku kekerasan merupakan salah satu respon terhadap stressor yang dihadapi oleh seseorang. Respon ini dapat merugikan baik pada diri sendiri, orang lain, maupun lingkungan. Melihat dampak dari kerugian yang ditimbulkan, maka penanganan klien dengan perilaku kekerasan perlu dilakukan secara cepat dan tepat oleh tenaga-tenaga keperawatan yang professional. Sedangkan perilaku kekerasan dapat terjadi dalam dua bentuk yaitu saat berlangsung perilaku kekerasan atau memiliki riwayat perilaku kekerasan. Jika kita liat dari definisi, perilaku kekerasan adalah suatu keadaan dimana seseorang melakukan tindakan yang dapat membahayakan secara fisik baik terhadap diri sendiri, orang lain maupun lingkungan (Stuart & Laraia, 2008). Menghadapi masalah tersebut diatas, maka dibutuhkan suatu teknik dalam upaya membantu mengurangi perilaku kekerasan pada pasien resiko perilaku kekerasan. Diantaranya adalah teknik berdzikir. Terapi dzikir adalah terapi spiritual atau religius karena ketika pasien melakukan terapi dzikir dengan tekun dan memusatkan perhatian yang sempurna ( khusu’ ) dapat memberikan dampak saat tanda dan gejala muncul pasien bisa menghilangkan rasa marah atau jengkel dan lebih dapat menyibukkan diri dengan melakukan terapi dzikir (Endah, 2013). Karya Ilmiah Akhir Ners bertujuan untuk menganalisa terapi dzikir yang diterapkan secara kotinyu pada pasien perilaku kekerasan. Hasil analisa data menunjukkan bahwa diperoleh hasil dengan pemberian intervensi terapi dzikir dapat digunakan untuk membantu klien perilaku kekerasan dalam mengontrol dan penurunan tanda dan gejala resiko perilaku kekerasan