Hubungan Stres Kerja dengan Tingkat Kehadiran Tenaga Kesehatan di PUSKESMAS Kota Bangun
View/ Open
Date
2017-08-03Author
Ihsan, Muhammad
Oktaviani, Lisa Wahidatul
Galib, M. Dalhar
Metadata
Show full item recordAbstract
Latar Belakang : Stres kerja dapat dialami oleh sebagian atau bahkan hampir semua orang yang bekerja. Stres dapat berdampak fisik, pisikologis maupun prilaku seseorang. Pada dasarnya ketika seseorang karyawan dihadapkan pada situasi yang berpotensi menimbulkan stres, reaksi stres akan terjadi, Sebagaimana diketahui setiap pekerjaan merupakan suatu beban bagi pekerja, selama tenaga kerja dalam suatu keseimbangan atau keserasian sebaik-baiknya dengan beban dan lingkungan kerja, tenaga kerja diharapkan tetap tenang, senang, produktif, dan memikul tanggung jawabnya dengan baik sehingga jauh dari keluhan stres.
Tujuan Penelitian : mengetahui hubangan stres kerja dengan tingkat kehadiran tenaga kesehatan.
Metode Penelitian : Pendekatan penelitian kuantitatif dengan cross sectional. Sampel berjumlah 67 dengan mengukur stress kerja dan kehadiran. Uji yang digunakan adalah uji chi-square.
Hasil Penelitian : Hasil uji Chi Square untuk variabel independent dan dependent pada penelitian ini yaitu p value sebesar 0,045. Nilai ini lebih kecil dari taraf signifikansi yaitu 0,05, jadi dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan antara stres kerja dengan tingkat kehadiran pekerja di Puskesmas Kota Bangun. dari 67 responden diperoleh 10 responden yang tingkat stres kerja rendah dengan tingkat kehadiran yang baik dan 26 responden yang tingkat stres kerja tinggi dengan tingkat kehadiran yang baik, sedangkan dari 67 responden diperoleh 17 responden yang tingkat stres kerja rendah dengan tingkat kehadiran yang kurang baik, 14 responden tingkat stres kerja tinggi dengan tingkat kehadiran yang kurang baik.
Kesimpulan : Terdapat hubungan stres kerja dengan tingkat kehadiran tenaga kesehatan.
Dan terdapat hubungan stress kerja dengan kehadiran.