Analisis Praktik Klinik Keperawatan pada Pasien Congestive Heart Failure (CHF) dan Non Hodgkin Limfoma dengan Intervensi Inovasi Terapi Relaksasi Benson Kombinasi Murottal Al-Qur’an (Q.s Ar-Rahman Ayat 1-78 ) dan Hypnoterapi Terhadap Penurunan Skala Nyeri di Ruang Intensive Cardiac Care Unit (ICCU) RSUD Abdul Wahab Sjahranie Samarinda Tahun 2018

View/ Open
Date
2018-07-25Author
Handayati, Marlina Rahma
Safrudin, Bachtiar
Metadata
Show full item recordAbstract
Latar Belakang : Congestive Heart Failure (CHF) merupakan suatu keadaan ketidakmampuan jantung dalam memompa darah secara adekuat untuk memenuhikebutuhan metabolisme tubuh dalam mengedarkan nutrisi dan oksigen ke seluruhtubuh.).Chen et al (2010) . Salah satu keluhan khas penyakit jantung adalah nyeri dada retrosternal seperti diremas-remas, ditusuk, ditekan, panas, atau ditindih barang berat. Nyeri dada yang dirasakan serupa dengan angina, tetapi lebih intensif dan menetap lebih dari 30 menit (Siregar, 2011). Menurut Tamsuri (2006) tindakan non-farmakologi untuk mengatasi nyeri terdiri dari beberapa tindakan penanganan, yang pertama berdasarkan penanganan fisik atau stimulasi fisik meliputi stimulasi kulit, stimulasi elektrik, yang kedua berdasarkan intervensi perilaku kognitif meliputi relaksasi, umpan balik biologis, mengurangi persepsi nyeri, hipnotis, distraksi, guide imaginary (imajinasi terbimbing), terapi musik. Intervensi Utama KIAN: Karya ilmiah akhir ners ini bertujuan untuk menganalisis implementasi kombinasi teknik relaksasi benson, murottal Al-Qur’an dan hipnoterapi pasien dengan Congestive Heart Failure dalam mengatasi masalah nyeri. Implementasi ini dilakukan pada Tn. L (66 th) yang dirawat selama 3 hari di ruang Intensive Cardiac Care Unit (ICCU) RSUD Abdul Wahab Sjahranie Samarinda, implementasi ini dilakukan selama 3 hari dari tanggal 06 sampai 08 juli 2018. Hasil Utama KIAN :Evaluasi hari terakhir tindakan keperawatan kombinasi teknik relaksasi benson, murottal Al-Qur’an dan hipnoterapi menujukkan bahwa terdapat penurunan skala nyeri yang awalnya skala nyeri 6 menjadi 2 .